Ntvnews.id, Jember - Informasi ini bukan untuk menginspirasi siapa saja guna melakukan tindakan yang sama. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak seperti psikolog, psikiater, maupun mendatangi klinik kesehatan mental.
Seorang mahasiswa Universitas Negeri Jember (Unej) ditemukan meninggal di depan salah satu gedung kampus. Diduga, mahasiswa tersebut melakukan tindakan bunuh diri dengan melompat dari lantai delapan gedung C-Rissh.
Dari informasi yang beredar, mahasiswa tersebut diduga menjadi korban bullying dari teman-temannya sehingga memilih mengakhiri hidup. Ia juga sempat meninggalkan pesan terakhir melalui status WhatsApp dengan tulisan ‘Selamat Tinggal’.
Mahasiswa tersebut diketahui belajar di Program Studi Sosiologi FISIP Unej bernama Danang Rizky Yopi Nurcahya (21). DRY diketahui berasal dari Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Rekaman CCTV kampus Unej menunjukkan peristiwa yang diduga sebagai aksi bunuh diri tersebut. Kejadian terjadi sekitar pukul 17.51 WIB pada hari Senin, 12 Desember 2024. Dalam video itu, korban terlihat jatuh di lantai dasar dengan posisi tubuh terlentang.
Mahasiswa Universitas Jember Bunuh Diri (Instagram)
"Dari informasi yang diberikan satpam dan petugas layanan kelas, jadi sekitar jam 5 menjelang maghrib itu mendengar orang berteriak. Jadi mereka-mereka yang berolahraga di sekitar lokasi kejadian. Itu menemukan seseorang yang terlentang di halaman gedung C-Rissh," kata Wakil Ketua Tim Kerja Humas Unej Iim Fahmi Ilman saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
"Bersama Petugas layanan kelas di gedung C-Rissh ini mendekati korban dan kemudian segera menelpon ke medical center untuk memanggil ambulans dan kemudian korban dibawa ke RSD dr. Soebandi," ujarnya.
Korban langsung mendapatkan penanganan dari petugas kampus dan langsung dibawa ke rumah sakit. Iim menyampaikan bahwa kampus saat ini sedang dalam masa libur semester sehingga tidak ada aktivitas perkuliahan.
"Jadi tidak ada perkuliahan sama sekali. Namun gedung ini selain digunakan untuk perkuliahan juga digunakan untuk kegiatan dosen. Jadi ada pusat penelitian, ada pusat-pusat kajian-kajian. Jadi memang untuk sehari-harinya itu dibuka sampai jam 9 (malam)," jelasnya.
Mahasiswa Unej Loncat dari Lantai 8 (RRI)
Ia menambahkan, korban kemungkinan naik menggunakan lift karena akses tangga sudah ditutup setelah jam kerja selesai. Terkait motif atau alasan di balik dugaan bunuh diri tersebut, Iim mengaku belum dapat memberikan pernyataan.
"Nanti kita menunggu dari penyelidikan dari pihak kepolisian. Untuk identitas inisial DRY. Jadi dari data yang ada, yang bersangkutan memang mahasiswa di program studi sosiologi fisik. Asalnya dari Tulungagung. Angkatan tahun 2003, berarti ini semester 3," ungkapnya.
Pihak kampus terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam menangani kasus ini. Keluarga korban juga sudah diberitahu mengenai kejadian ini.
"Dekan FISIP kemudian juga Wakil Dekan III sudah mengikuti ke Rumah Sakit dr. Soebandi. Kalau kesehariannya seperti apa yang bersangkutan, kita masih belum tahu. Kita masih mencari tahu seperti apa yang bersangkutan ini," tandasnya.