21 Tewas dalam Kerusuhan yang Terjadi di Mozambik Usai Pengumuman Hasil Pemilu

Ntvnews.id, Maputo - Serangkaian aksi kekerasan melanda berbagai wilayah di Mozambik setelah pemilu, menyebabkan 21 orang tewas.

Dilansir dari AFP, Kamis, 26 Desember 2024, sebanyak 21 orang, termasuk 2 polisi, meninggal dunia dalam 24 jam terakhir. Kekerasan pasca-pemilu ini terjadi di seluruh negeri setelah partai yang berkuasa secara kontroversial memenangkan pemilu.

Pengadilan tertinggi Mozambik, negara Afrika yang menggunakan bahasa Portugis, mengonfirmasi bahwa partai Frelimo, yang telah berkuasa sejak 1975, memenangkan pemilihan presiden yang berlangsung pada 9 Oktober. Kemenangan tersebut diduga menjadi pemicu kerusuhan yang berlangsung selama berminggu-minggu.

Baca Juga: 

"Kelompok pria bersenjata menggunakan senjata tajam dan senjata api menyerang kantor polisi, lembaga pemasyarakatan, serta infrastruktur lainnya," jelasnya.

Baca Juga: 5 Fakta Kerusuhan Oknum Bobotoh Pukuli Steward di Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta" >Aktor Choi Min Shik Minta Maaf kepada Generasi Muda atas Kerusuhan Politik di Korea Selatan

Menteri Dalam Negeri, Pascoal Ronda, menyatakan bahwa "236 tindakan kekerasan serius telah dilaporkan" di Mozambik. Insiden ini mengakibatkan sedikitnya 25 orang terluka, termasuk 13 polisi. Dalam konferensi pers, Ronda mengungkapkan lebih dari 70 orang telah ditangkap terkait kerusuhan tersebut.

"Kelompok pria bersenjata menggunakan senjata tajam dan senjata api menyerang kantor polisi, lembaga pemasyarakatan, serta infrastruktur lainnya," jelasnya.

Kekacauan di Ibu Kota

Di ibu kota Maputo, bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi. Wartawan AFP melaporkan polisi dengan kendaraan lapis baja berpatroli di pusat kota, tempat ratusan pengunjuk rasa membuat kerusuhan.

Baca Juga: 5 Fakta Kerusuhan Oknum Bobotoh Pukuli Steward di Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta

Pada Senin malam, 23 Desember 2024, pengunjuk rasa membakar penghalang jalan darurat di jalan raya utama, menutupi kota dengan asap tebal hanya beberapa jam setelah pengadilan mengonfirmasi kemenangan kandidat presiden Frelimo, Daniel Chapo.

Penantang utama Chapo, Venancio Mondlane, menuduh bahwa pemilu telah dicurangi.

Sementara itu, berbagai fasilitas seperti toko-toko, bank, supermarket, pompa bensin, dan gedung-gedung publik dijarah. Beberapa di antaranya dibakar, meninggalkan puing-puing yang masih membara.