Ntvnews.id, Medan - Dalam rangka menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan menghadirkan inovasi baru untuk meningkatkan efisiensi pemeriksaan di Bandara Internasional Kualanamu.
Teknologi tablet pemeriksaan keimigrasian kini diperkenalkan guna mengantisipasi potensi lonjakan jumlah penumpang selama musim liburan.
Direktur Tempat Pemeriksaan Imigrasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, Suhendra, melakukan pemantauan langsung terhadap operasional fasilitas ini pada Jumat, 27 Desember 2024.
Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi peningkatan aktivitas perjalanan udara di salah satu bandara tersibuk di Indonesia.
Imigrasi di Bandara Kualanamu (Imigrasi/ NTVNews.id)
Selain tablet pemeriksaan, Ditjen Imigrasi juga tengah menginstalasi sistem autogate yang dirancang untuk mempercepat proses pemeriksaan keimigrasian di Bandara Kualanamu.
Direktur Teknologi Informasi Keimigrasian, Chicco Muttaqin, mengungkapkan bahwa fasilitas modern ini diproyeksikan siap digunakan pada Januari 2025.
Dengan hadirnya autogate, waktu pemeriksaan akan semakin singkat, memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi para penumpang.
Meski fokus pada efisiensi, Kantor Imigrasi tetap memprioritaskan pengawasan ketat terhadap potensi pelanggaran hukum, seperti kejahatan transnasional dan pekerja migran ilegal. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa pengawasan terhadap dokumen perjalanan tetap menjadi prioritas utama.
Imigrasi di Bandara Kualanamu (Imigrasi/ NTVNews.id)
“Imigrasi Kualanamu juga telah menyiapkan petugas-petugas yang profesional dalam
mengantisipasi lonjakan penumpang,” kata Wahyu dalam keterangan tertulis yang diterima.
Sepanjang Januari hingga November 2024, Kantor Imigrasi Medan telah mencatat 2.107 kasus penundaan keberangkatan warga negara Indonesia (WNI) yang hendak bekerja secara ilegal di luar negeri.
Selain itu, petugas juga menolak masuk sejumlah warga negara asing yang tidak memenuhi persyaratan, demi menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah Indonesia.
Hingga saat ini, Wahyu mengonfirmasi bahwa belum ada jadwal penerbangan tambahan, baik domestik maupun internasional, menuju atau dari Bandara Kualanamu.