Fakta Putin Menyesal Atas Tragedi Kecelakaan Pesawat Azerbaijan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Des 2024, 06:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Rusia Vladimir Putin Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)

Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan permintaan maaf atas jatuhnya pesawat Azerbaijan di Kazakhstan yang mengakibatkan 38 korban jiwa. Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui telepon kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Dilansir dari Reuters, Senin, 30 Desember 2024, Putin mengonfirmasi bahwa pertahanan udara Rusia sedang beroperasi ketika pesawat penumpang tersebut mencoba mendarat di Grozny sebelum akhirnya jatuh.

Putin mengungkapkan penyesalannya atas "insiden tragis" tersebut dalam percakapan dengan Aliyev. Namun, Putin tidak menyebutkan bahwa pertahanan udara Rusia yang menembak pesawat tersebut.

Baca Juga: Putin Ungkap Biden Pernah Usulkan Penundaan Keanggotaan Ukraina di NATO

Pihak Rusia sebelumnya menyatakan bahwa pesawat itu seharusnya mendarat di Grozny, namun pesawat tersebut justru jatuh di Kazakhstan barat setelah diserang oleh pesawat nirawak Ukraina pada hari yang sama.

Di sejumlah jalan di Baku, ibu kota Azerbaijan, beberapa warga yang diwawancarai oleh AFP berharap adanya permintaan maaf resmi dari sekutu Rusia.

Moskow melaporkan bahwa Putin memberitahukan Aliyev bahwa pesawat tersebut mencoba mendarat di Grozny "beberapa kali".

"Selama waktu itu, Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz diserang oleh pesawat tempur Ukraina, dan pertahanan udara Rusia berhasil menangkis serangan tersebut," ungkap Putin dalam pernyataan Kremlin.

"Vladimir Putin telah menyampaikan permintaan maaf atas insiden tragis ini yang terjadi di wilayah udara Rusia, dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang mendalam serta tulus kepada keluarga korban yang meninggal, serta mendoakan agar mereka yang terluka segera pulih," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Sementara itu, menurut keterangan dari kantor Aliyev, percakapan telepon itu menunjukkan tidak ada keraguan bahwa pesawat itu ditembak di atas wilayah Rusia.

Baca Juga: Putin Ungkap Kesiapan Bertemu dan Berunding dengan Donald Trump

"Presiden Ilham Aliyev menegaskan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines mengalami gangguan fisik dan teknis eksternal saat berada di wilayah udara Rusia, yang menyebabkan hilangnya kendali penuh," ujar Aliyev.

Aliyev juga mencatat adanya "beberapa lubang di badan pesawat, luka pada penumpang dan awak akibat partikel asing yang menembus kabin, serta kesaksian dari pramugari dan penumpang yang selamat yang mengonfirmasi adanya gangguan fisik dan teknis eksternal".

Sementara itu, beberapa penyintas melaporkan mendengar "ledakan" saat pesawat berusaha mendarat.

Kantor Aliyev menyatakan bahwa pihaknya menginginkan dilakukan penyelidikan untuk memastikan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

Sebelumnya, pejabat Amerika Serikat (AS) menduga pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan akibat rudal Rusia. Dugaan ini segera dibantah oleh Rusia, meskipun sumber dari Azerbaijan mengungkapkan bahwa rudal tersebut kemungkinan mengenai pesawat secara tidak sengaja.

Dilansir dari Reuters yang mengutip sumber Azerbaijan, Senin, 30 Desember 2024, hasil awal investigasi menunjukkan bahwa pesawat tersebut terkena tembakan dari sistem pertahanan udara Rusia bernama Pantsir-S.

Komunikasi pesawat tersebut sempat terputus akibat gangguan sistem pertahanan elektronik yang terjadi saat pesawat mendekati Grozny. Sumber itu menyatakan bahwa Azerbaijan berharap Rusia mengakui kesalahan terkait tragedi ini.

Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 jatuh pada Rabu, 25 Desember 2024, waktu setempat di Aktau, Kazakhstan, setelah mengubah rute penerbangan dari Rusia selatan, yang digunakan oleh Moskow sebagai area pertahanan udara melawan serangan drone Ukraina.

Pesawat penumpang buatan Embraer itu terbang dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny di kawasan Chechnya, Rusia selatan, namun pesawat itu berbelok dan menyeberangi Laut Kaspia. Kecelakaan terjadi di sisi Laut Kaspia.

Sebanyak 38 orang dari 67 penumpang tewas dalam kecelakaan ini. Pemantau penerbangan Rusia menyatakan kemungkinan adanya kejadian darurat seperti tabrakan burung yang menyebabkan insiden tersebut.

x|close