Mudik ke Indramayu, Seorang Anak Temukan Ayah Sudah Membusuk

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Des 2024, 09:47
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seorang Anak Temukan Ayah Sudah Membusuk di Indramayu Seorang Anak Temukan Ayah Sudah Membusuk di Indramayu (Instagram @indramayuupdate)

Ntvnews.id, Indramayu - Momen mudik yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi berakhir pilu bagi Wardjo (54), warga Desa Tegalurung, Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang.

Saat berniat merayakan malam tahun baru bersama sang ayah, ia justru menemukan ayahnya, Abdul Rachman (72), telah meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Peristiwa memilukan ini terjadi di Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, pada Sabtu, 28 Desember 2024 malam sekitar pukul 19.00 WIB. Abdul Rachman ditemukan tak bernyawa di dalam kamar rumahnya, dengan tubuh yang sudah membusuk.

Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kapolsek Sukra, Ipda Nanang Dasuki, menjelaskan bahwa almarhum Abdul Rachman meninggal akibat penyakit yang dideritanya.

“Berdasarkan keterangan dari anaknya bahwa almarhum mempunyai riwayat darah tinggi dan pernah mengalami stroke namun sudah sembuh dan tinggal sendiri di rumahnya,” ujar Ipda Nanang kepada wartawan, dikutip dari Instagram @indramayuupdate Senin, 30 Desember 2024.

Seorang Anak Temukan Ayah Sudah Membusuk di Indramayu <b>(Instagram @indramayuupdate)</b> Seorang Anak Temukan Ayah Sudah Membusuk di Indramayu (Instagram @indramayuupdate)

Wardjo bersama cucunya tiba di Indramayu untuk mengunjungi rumah orang tuanya. Sebelum ke rumah, ia sempat mampir di sebuah warung makan dekat lokasi tempat ayahnya biasa bekerja sebagai tukang parkir. Saat itu, ia bertanya kepada warga sekitar tentang keberadaan sang ayah.

Namun, jawaban yang diterima membuat Wardjo mulai merasa cemas. Warga sekitar mengatakan sudah sekitar empat hari mereka tidak melihat Abdul Rachman beraktivitas seperti biasanya.

Meski demikian, Wardjo tetap pulang ke rumah dengan perasaan biasa. Namun, setibanya di rumah, suasana sepi langsung terasa. Pintu rumah terkunci, dan tidak ada jawaban ketika ia memanggil dari luar.

Dari ventilasi rumah, Wardjo melihat sepeda motor ayahnya berada di dalam. Ia juga mencium bau tak sedap yang semakin menguatkan kekhawatirannya.

Tak ingin menunda waktu, Wardjo mendobrak pintu samping rumah. Ia langsung menuju kamar ayahnya dan mendapati Abdul Rachman sudah tak bernyawa, tergeletak di atas kasur dengan kondisi tubuh yang membusuk.

x|close