Pesawat Jeju Air Diduga Tabrakan dengan Burung, Mendarat Tanpa Roda

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Des 2024, 11:05
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Pesawat Jeju Air Pesawat Jeju Air (Twitter)

Ntvnews.id, Korsel - Sebuah kecelakaan tragis mengguncang Korea Selatan pada Minggu, 19 Desember 2024 pagi, ketika sebuah pesawat penumpang dengan 181 orang di dalamnya mengalami kecelakaan fatal.

Pesawat Jeju Air jenis Boeing 737-800 yang sedang mendarat darurat di Bandara Internasional Muan meledak setelah keluar dari landasan pacu. Tragedi ini menewaskan 179 orang, sementara dua lainnya berhasil selamat dengan luka serius.

Melansir dari Antara, kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat. Pesawat yang bertolak dari Bangkok, Thailand, pada pukul 01.30 dini hari dijadwalkan tiba di Muan pukul 08.30 pagi.

Baca Juga: VIDEO: Detik-detik Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan

Namun, proses pendaratan berubah menjadi malapetaka ketika roda pendaratan pesawat gagal berfungsi, diduga akibat tabrakan dengan burung. Pesawat tergelincir, menabrak dinding beton, dan langsung terbakar dengan ledakan yang memekakkan telinga.

Korban Tewas Kecelakan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan Korea Selatan Meningkat <b>(Twitter)</b> Korban Tewas Kecelakan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan Korea Selatan Meningkat (Twitter)

"Setelah pesawat menabrak dinding, penumpang terlempar keluar dari pesawat. Peluang untuk selamat sangat rendah," kata seorang pejabat badan pemadam kebakaran.

Baca Juga: Bird Strike Disebut Jadi Penyebab Kecelakaan Jeju Air, Ini Penjelasannya

Sebanyak 175 penumpang dan 6 awak berada di dalam pesawat. Dari total penumpang, 82 adalah pria dan 93 wanita dengan rentang usia mulai dari 3 hingga 78 tahun.

Pihak berwenang mendirikan ruang mayat sementara di Bandara Muan untuk menampung jenazah korban. Proses evakuasi dan identifikasi diperkirakan memakan waktu berhari-hari, mengingat kondisi jenazah yang sulit dikenali.

Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa kecelakaan ini kemungkinan besar disebabkan oleh kegagalan roda pendaratan akibat tabrakan dengan burung. Pilot sempat mengirimkan sinyal darurat (mayday) pada pukul 08.59 pagi, beberapa menit sebelum pesawat mendarat darurat tanpa roda pendaratan.

Baca Juga: Update Jeju Air: 2 Selamat dari 181 Penumpang yang Diyakini Tewas

Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa menara pengawas bandara sempat memperingatkan adanya potensi tabrakan dengan burung pada pukul 08.54 pagi. Saat ini, alat perekam data penerbangan telah diamankan untuk analisis lebih lanjut. Namun, proses investigasi lengkap diperkirakan membutuhkan waktu berbulan-bulan.

x|close