Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengungkapkan bahwa pesawat penumpang yang jatuh minggu lalu di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, mengalami kerusakan akibat tembakan dari darat.
Dalam wawancara dengan televisi nasional Azerbaijan pada Minggu, 29 Desember 2024, Aliyev menyampaikan bahwa penyelidikan awal terkait penyebab kecelakaan fatal tersebut sudah dimulai. Namun, penjelasan lebih rinci baru akan diketahui setelah kotak hitam pesawat diperiksa.
Baca Juga: Mengerikan! 3 Kecelakaan Pesawat dalam Kurun Waktu 24 Jam di 3 Negara Berbeda
"Fakta-fakta menunjukkan bahwa pesawat sipil Azerbaijan mengalami kerusakan dari luar di wilayah Rusia, dekat Kota Grozny, dan hampir kehilangan kendali. Kami juga mengetahui bahwa alat perang elektronik membuat pesawat kami kehilangan kendali,” katanya, Senin 30 Desember 2024.
“Pada saat yang sama, akibat tembakan senjata dari darat, ekor pesawat juga mengalami kerusakan parah," tambahnya.
Aliyev mengungkapkan bahwa teori mengenai pesawat bertabrakan dengan sekawanan burung telah sepenuhnya dikesampingkan, mengingat banyaknya lubang yang ditemukan pada badan pesawat.
Ia juga menyatakan kekecewaannya terhadap teori ledakan internal yang diajukan oleh Rusia, menyebutnya sebagai sesuatu yang disesalkan dan mengejutkan. Menurut Aliyev, teori tersebut mencerminkan upaya Moskow untuk menutupi kejadian sebenarnya.
Sambil menegaskan bahwa tidak ada indikasi aksi teror yang disengaja sebagai penyebab kecelakaan, Aliyev berjanji bahwa insiden ini akan diselidiki secara mendalam dan menyeluruh.
Mengenai langkah berikutnya yang diharapkan dari Rusia, Aliyev menyampaikan bahwa Azerbaijan telah meminta permintaan maaf resmi dari Moskow atas pernyataan dan tindakan mereka terkait insiden tersebut.
Baca Juga : Vladimir Putin Minta Maaf Atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan
"Kedua, Rusia harus mengakui kesalahannya. Ketiga, mereka yang bertanggung jawab harus dihukum dan kompensasi harus dibayar kepada negara Azerbaijan, serta kepada penumpang dan anggota awak yang terluka. Ini adalah syarat-syarat kami," ucapnya.
Pada Rabu 25 Desember pesawat Azerbaijan Airlines yang terbang dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny di Republik Chechnya, Rusia, mengalami kecelakaan dan jatuh tiga kilometer dari Aktau, di pesisir Laut Kaspia.
Pihak berwenang Kazakhstan melaporkan bahwa dari 67 orang di dalam pesawat Embraer 190 tersebut, 38 orang meninggal dunia, sementara 29 lainnya berhasil selamat. Saat ini, penyelidikan terhadap insiden tersebut masih berlangsung.
Baca Juga : Pesawat Jeju Air Diduga Tabrakan dengan Burung, Mendarat Tanpa Roda
Awalnya, kecelakaan ini diduga disebabkan oleh tabrakan dengan burung. Namun, rekaman dari lokasi kejadian memperlihatkan beberapa lubang besar di bagian ekor pesawat, memunculkan spekulasi tentang kemungkinan serangan.
Menurut pernyataan resmi pemerintah Rusia pada Sabtu 28 Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin menghubungi Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev melalui telepon terkait insiden tersebut. Dalam percakapan itu, Putin menyampaikan belasungkawa dan meminta maaf atas kejadian yang terjadi di wilayah udara Rusia.
(Sumber: Antara)