Kecelakaan Jeju Air Jadi Tragedi Terburuk Sepanjang Sejarah Penerbangan Korea Selatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Des 2024, 12:26
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan. Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan. ((Antara))

Ntvnews.id, Seoul  - Sebanyak 179 orang yang berada di dalam pesawat jet penumpang yang jatuh saat mendarat di bandara di Korea Selatan bagian barat daya dipastikan meninggal dunia, kecuali dua orang yang berhasil diselamatkan. Laporan sejumlah media pada Minggu 29 Desember lalu.

Dikutip Senin, 30 Desember 2024, otoritas pemadam kebakaran melaporkan bahwa jenazah 179 korban telah dievakuasi dari lokasi kejadian pada pukul 20.38 waktu setempat, menjadikan insiden ini sebagai tragedi penerbangan terburuk dalam sejarah modern Korea Selatan, sejak kecelakaan pesawat pada 1993 yang menewaskan 66 orang.

Baca Juga: Pesawat Jeju Air Diduga Tabrakan dengan Burung, Mendarat Tanpa Roda

Sekitar pukul 09.03 waktu setempat, pesawat yang membawa 175 penumpang, termasuk 173 warga negara Korea Selatan dan dua warga negara Thailand, serta enam awak pesawat, jatuh saat mencoba mendarat di Bandara Internasional Muan, sekitar 290 kilometer sebelah barat daya Seoul, ibu kota Korea Selatan.

Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 yang terbang dari Bangkok, Thailand, mendarat tanpa roda, tergelincir dari landasan pacu, dan menabrak dinding luar landasan pacu. Badan pesawat patah menjadi dua dan terbakar.

Hanya dua awak pesawat yang berhasil diselamatkan di bagian belakang pesawat yang mengalami kerusakan parah.

Otoritas pemadam kebakaran menduga bahwa tabrakan dengan burung (bird strike) yang merusak roda pendarat kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Setelah upaya pendaratan pertama, pesawat berputar-putar di udara karena roda pendarat yang tidak berfungsi, sebelum akhirnya melakukan pendaratan darurat tanpa roda (belly landing) yang berujung pada tragedi tersebut.

Baca Juga: Joe Biden Bakal Bantu Korban Kecelakan Pesawat Jeju Air

Rekaman televisi menunjukkan asap hitam tebal yang membubung keluar dari pesawat Boeing 737-800 yang terbakar. Rekaman lainnya menunjukkan sebuah mesin di sayap kanan pesawat mengeluarkan asap dan api sebelum mendarat.

Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi, seorang pejabat dari Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan menyatakan bahwa pengambilan data penerbangan dan perekam suara telah selesai dilakukan untuk menyelidiki kecelakaan pesawat ini.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa kemungkinan dibutuhkan waktu beberapa bulan hingga setahun untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.

Pelaksana Tugas Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, pada Minggu mengumumkan masa berkabung selama sepekan atas tragedi ini.

Dalam pertemuan pusat penanggulangan bencana, Choi mengumumkan bahwa pemerintah akan menetapkan masa berkabung nasional selama tujuh hari, yang dimulai hingga tengah malam pada 4 Januari 2025. Selain itu, altar peringatan bersama akan didirikan di 17 kota dan provinsi sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.

Baca Juga: VIDEO: Detik-detik Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan

Choi juga menyampaikan bahwa pegawai negeri sipil di semua kementerian, pemerintah daerah, dan lembaga publik akan mengenakan pita berkabung selama periode tersebut. Ia berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab pasti kecelakaan tersebut dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

Choi menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga yang berduka, serta menetapkan wilayah Muan sebagai daerah bencana khusus untuk memberikan dukungan yang diperlukan bagi keluarga yang berduka dan korban yang terluka.

(Sumber Antara)

x|close