Disebut Kecelakaan Pesawat Terparah di Korsel, Bos Jeju Air: Saya Bertanggung Jawab Penuh!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Des 2024, 07:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pesawat terbang Jeju Air Boeing 737-800. Pesawat terbang Jeju Air Boeing 737-800. (ANTARA/HO-BP Batam)

Ntvnews.id, Seoul - Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 dari Bangkok menuju Muan mengalami kecelakaan tragis, jatuh dan terbakar saat mendarat. CEO Jeju Air, Kim E-bae, menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas insiden tersebut.

"Saya menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf yang mendalam kepada para penumpang serta keluarga mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan ini. Hingga saat ini, penyebab kecelakaan masih belum bisa dipastikan, dan kami menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang. Namun, terlepas dari penyebabnya, saya tetap merasa bertanggung jawab sebagai CEO," ujar Kim E-bae, dikutip dari Yonhap, Selasa, 31 Desember 2024.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu, 29 Desember 2024, pukul 09.03 di Bandara Internasional Muan. Pesawat jenis Boeing 737-800 itu membawa 181 orang, termasuk enam kru, dan mengakibatkan 179 korban jiwa.

Baca Juga: Spesifikasi Pesawat Jeju Air Boeing 737-800 Jatuh dan Bikin 181 Penumpang Tewas

Kim E-bae menambahkan bahwa Jeju Air akan berusaha maksimal untuk memulihkan dampak dari kecelakaan tersebut serta memberikan dukungan kepada keluarga korban. Ia juga berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelidiki penyebab insiden ini.

"Kami berdoa untuk mereka yang kehilangan nyawa dan sekali lagi memohon maaf kepada keluarga korban," katanya.

Dalam konferensi pers di Seoul, CEO Kim E-bae bersama pejabat Jeju Air meminta maaf secara terbuka dengan membungkukkan badan, sebagai bentuk penyesalan atas tragedi yang terjadi.

Baca Juga: Boeing Akhirnya Buka Suara Usai Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan

Penyebab utama kecelakaan diduga adalah bird strike yang merusak sistem roda pendaratan pesawat (landing gear), meskipun investigasi lebih lanjut masih diperlukan.

Pihak produsen pesawat, Boeing, turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung Jeju Air.

"Kami telah berkomunikasi dengan Jeju Air terkait Penerbangan 2216 dan siap memberikan bantuan," tulis Boeing dalam pernyataan resminya yang diunggah di media sosial.

x|close