Ntvnews.id, Washington DC - Menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025, suasana ketidakpastian menyelimuti banyak kampus di Amerika Serikat (AS). Beberapa universitas bahkan meminta mahasiswa internasional untuk segera kembali ke AS sebelum Trump resmi menjabat.
Dilansir dari CNN Internasional, Selasa, 31 Desember 2024, sejumlah kampus menyarankan mahasiswa asing agar mempersingkat liburan musim dingin, mengantisipasi kemungkinan larangan perjalanan seperti yang sempat terjadi pada awal masa jabatan Trump sebelumnya.
Lonjakan Kekhawatiran di Kalangan Mahasiswa Asing
Tercatat lebih dari 1,1 juta mahasiswa internasional belajar di perguruan tinggi AS selama tahun akademik 2023-2024. Trump, yang menjanjikan kebijakan imigrasi lebih ketat, berencana memperluas larangan perjalanan terhadap negara-negara mayoritas Muslim dan mencabut visa bagi individu yang dianggap "anti-Amerika atau antisemit."
Baca Juga: Donald Trump Ajukan Permohonan ke Mahkamah Agung untuk Menunda Larangan TikTok
“Ini adalah masa yang penuh ketidakpastian bagi mahasiswa internasional,” ujar Pramath Pratap Misra, lulusan ilmu politik dari Universitas New York (NYU), yang memiliki lebih dari 27.000 mahasiswa internasional, jumlah terbesar di AS.
Antisipasi Kampus dan Mahasiswa
Mahasiswa di New York hingga California bersiap menghadapi dampak potensial dari kebijakan baru ini. Cornell University, misalnya, menyarankan mahasiswa yang bepergian ke luar negeri agar kembali ke AS sebelum semester musim semi dimulai pada 21 Januari. Universitas juga meminta mahasiswa untuk mempersiapkan kemungkinan penundaan perjalanan.
Dalam peringatan yang dikeluarkan Cornell, disebutkan bahwa larangan perjalanan baru kemungkinan akan segera berlaku setelah pelantikan dan bisa mencakup negara-negara yang sebelumnya menjadi sasaran kebijakan serupa, seperti Kirgistan, Nigeria, dan Iran. Bahkan, negara seperti China dan India juga berpotensi masuk daftar tersebut.
Baca Juga: Jika Resmi Jadi Presiden, Trump Bakal Berlakukan Aturan Anti-LGBT Ini
University of Southern California (USC), yang memiliki lebih dari 17.000 mahasiswa asing, juga mendesak agar mereka kembali lebih awal. Kampus ini memperingatkan bahwa kebijakan perjalanan atau visa baru dapat diberlakukan secepatnya, sehingga mahasiswa disarankan berada di AS sebelum semester musim semi dimulai.
Janji Trump dan Dampaknya
Trump juga menjanjikan deportasi massal, yang dapat berdampak pada sektor-sektor seperti pertanian dan konstruksi, serta memengaruhi mahasiswa internasional secara tidak langsung. Namun, ia juga berjanji untuk memberikan kartu hijau kepada lulusan perguruan tinggi AS, meski usulan tersebut hanya berlaku bagi lulusan yang dianggap "paling terampil" dan bebas dari afiliasi tertentu.
Sementara itu, institusi seperti UCLA menegaskan komitmennya untuk melindungi privasi mahasiswa. Universitas ini menyatakan tidak akan mengungkap informasi imigrasi tanpa perintah hukum resmi dan memiliki kebijakan yang membatasi kerja sama dengan penegak hukum imigrasi federal.
Langkah-langkah ini mencerminkan kekhawatiran luas terhadap dampak kebijakan imigrasi baru di bawah kepemimpinan Trump.