Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian terkait di Korea Selatan melaporkan bahwa 174 dari 179 korban kecelakaan pesawat Jeju Air di Muan telah berhasil diidentifikasi, sementara proses identifikasi lima korban lainnya masih berlangsung.
Melalui taklimat yang disampaikan kepada keluarga korban di Bandara Internasional Muan, yang terletak sekitar 288 kilometer di selatan Seoul, pejabat Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi menyatakan bahwa identitas lima korban lainnya masih diperiksa.
Baca juga: 5 Rentetan Kecelakaan Pesawat Mengerikan di Ujung 2024
"Dari 32 orang yang gagal diidentifikasi melalui sidik jari, kami berhasil mengidentifikasi 17 di antaranya lewat tes DNA tahap pertama, dan 10 lagi teridentifikasi melalui tes DNA tahap kedua," ujar kementerian tersebut.
"Kami masih memastikan identitas lima korban lainnya karena ada inkonsistensi pada DNA mereka," tambahnya.
Empat jenazah yang telah teridentifikasi sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing, dan prosesi pemakaman telah dimulai di kampung halaman para korban.
Sebelumnya, pejabat setempat memperkirakan bahwa proses identifikasi seluruh korban dan penyerahan jenazah kepada keluarga memerlukan waktu hingga 10 hari. Sementara itu, jenazah yang belum teridentifikasi disimpan di gudang pendingin sementara di hangar bandara Muan.
Tim personel dari Badan Nasional Keselamatan Transportasi (NTSB) Amerika Serikat dan produsen pesawat Boeing juga telah tiba di lokasi kecelakaan untuk membantu penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Korea Selatan.
Kecelakaan yang terjadi pada Minggu, 29 Desember 2024 tersebut menewaskan 179 dari total 181 penumpang dan awak pesawat. Hanya dua orang, keduanya adalah awak pesawat, yang selamat setelah pesawat Jeju Air mendarat tanpa roda dan gagal berhenti, sehingga menabrak pagar pembatas bandara.
(Sumber: Antara)