Ntvnews.id, Jakarta - Pada Senin, 30 Desember 2024, Kazakhstan mengumumkan bahwa dua kotak hitam yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) telah dikirim ke Brasil untuk proses decoding.
Pernyataan dari Kementerian Transportasi Kazakhstan menyebutkan bahwa komisi investigasi yang dibentuk terkait kecelakaan tersebut telah terbang ke Brasil.
“Kotak hitam akan dikirim ke Pusat Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan Brasil (CENIPA),” ungkap pernyataan tersebut.
Baca juga: Utusan PBB Retno Marsudi Ucapkan Belasungkawa Atas Kecelakaan Pesawat Korea Selatan
Kecelakaan pesawat terjadi pada Rabu, ketika pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang dalam perjalanan dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny di Republik Chechen, Rusia, jatuh 3 kilometer (1,8 mil) dari kota Aktau, yang terletak di pantai Laut Kaspia.
Pihak berwenang Kazakhstan melaporkan bahwa 38 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, yang melibatkan 67 orang di pesawat, sementara 29 lainnya selamat. Investigasi terkait insiden ini masih berlangsung.
Pernyataan awal menunjukkan bahwa tabrakan dengan burung mungkin menjadi penyebab kecelakaan, meskipun rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan adanya lubang besar di bagian ekor pesawat, yang memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan adanya serangan.
Selanjutnya, pejabat senior Azerbaijan mengonfirmasi kepada Anadolu bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh sistem rudal Rusia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, melakukan percakapan telepon dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, pada Sabtu, menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut dan mengungkapkan belasungkawa.
Pada hari berikutnya, Aliyev menyatakan bahwa ekor pesawat yang jatuh itu rusak parah akibat tembakan senjata dari darat dan mendesak Moskow untuk mengakui kesalahan, memberikan hukuman kepada pihak yang bertanggung jawab, serta membayar kompensasi.
(Sumber: Antara)