BMKG Prediksi Cuaca Stabil untuk Malam Pergantian Tahun 2024-2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Des 2024, 17:01
thumbnail-author
Elma Gianinta Ginting
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Ribuan warga menyaksikan pesta kembang api menyambut Tahun Baru 2023 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/1/2023). Pemprov DKI Jakarta menggelar Arsip foto - Ribuan warga menyaksikan pesta kembang api menyambut Tahun Baru 2023 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/1/2023). Pemprov DKI Jakarta menggelar (ANTARA (Aprillio Akbar))

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami cuaca yang relatif stabil, dengan intensitas hujan yang aman dari kondisi cuaca ekstrem pada malam pergantian tahun 2024-2025.

"Saat ini, potensi cuaca ekstrem sudah menunjukkan penurunan dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya di bulan Desember 2024," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 31 Desember 2024.

Dwikorita menjelaskan bahwa penurunan intensitas hujan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terungkap melalui analisis tim BMKG dalam beberapa hari terakhir.

Tim meteorologi BMKG mencatat beberapa faktor penyebab, seperti pola tekanan rendah di Laut China Selatan yang menghalangi aliran awan hujan dari Monsun Asia, serta adanya seruakan dingin (cold surge) dan Cross Equatorial Northerly Surge (CENS) yang mempengaruhi wilayah Indonesia bagian barat.

Baca juga: Dinkes DKI Siagakan Ambulans dan Posko Kesehatan di Malam Tahun Baru

Selain itu, BMKG juga mengidentifikasi bahwa fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) yang tidak aktif di Indonesia, serta mulai menurunnya suhu permukaan laut di sekitar Indonesia, turut mengurangi pembentukan awan lokal yang dapat menyebabkan hujan deras.

BMKG menilai bahwa cuaca yang cenderung aman ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merayakan malam tahun baru dengan tenang, meskipun tetap disarankan untuk waspada terhadap potensi perubahan dalam dinamika atmosfer yang dapat terjadi.

Dwikorita menambahkan bahwa kondisi atmosfer bisa berubah sewaktu-waktu, mengikuti dinamika yang ada, terutama di daerah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, atau angin puting beliung, seperti yang terjadi di daerah selatan Jawa Barat.

"Kami berharap masyarakat terus mengikuti informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG," tambahnya.

(Sumber: Antara)

x|close