Sepanjang 2024, Polri Tangani 621 Kasus Perdagangan Orang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Des 2024, 21:00
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara Rilis Akhir Tahun 2024. (YouTube) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara Rilis Akhir Tahun 2024. (YouTube)

Ntvnews.id, Jakarta - Ratusan perkara tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ditangani Polri sepanjang satu tahun terakhir. Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terjadi peningkatan dalam penanganan kasus tersebut pada tahun 2024.

"Sepanjang tahun 2024 kami berhasil menyelesaikan 621 perkara atau naik 331 perkara (114%) jika dibandingkan tahun 2023 sebanyak 290 perkara," ujar Kapolri dalam acara Rilis Akhir Tahun 2024, Selasa, 31 Desember 2024.

Menurut Sigit, peningkatan jumlah penyelesaian perkara turut mempengaruhi menurunnya angka korban TPPO.

"Pada tahun 2024 terdapat 1.794 korban atau menurun 1.306 orang (42%) dibandingkan tahun 2023 sebanyak 3.104 orang," kata dia.

Ada beragam modus yang berhasil diungkap sepanjang tahun 2024. Selain itu, ratusan orang ditetapkan sebagai tersangka dalam seluruh kasus tersebut. Antara lain TPPO jaringan Jerman dengan 5 tersangka dan 110 korban serta TPPO jaringan Australia dengan 2 tersangka dan 50 korban.

Kapolri berharap, upaya pemberantasan TPPO bersama stakeholder terkait, diharapkan mampu mengurangi dan menutup celah-celah jalur ilegal yang dijadikan jalur penyelundupan orang.

"Sehingga dapat mengurangi pendapatan negara, serta menjadi jalur penyelundupan berbagai jenis barang ilegal lainnya," kata dia.

Lebih lanjut, Kapolri juga membeberkan penegakan hukum terhadap kejahatan perempuan, anak maupun kelompok rentan lainnya.

Menurutnya ada 23.699 perkara pada tahun 2024. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 3.344 kasus atau 12,3% jika dibandingkan tahun 2023. Adapun jenis kejahatan yang paling banyak dilaporkan tahun 2024 yaitu KDRT sebanyak 11.028 perkara.

"Dan Polri berhasil menyelesaikan sebanyak 12.374 perkara atau 52,2%," tandasnya.

x|close