Harga Beras Jadi Polemik Serius, Sumanto Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fokus Kelola Pertanian

NTVNews - 30 Mei 2024, 10:00
Dedi
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sumanto Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto Ketua DPRD Jawa Tengah (Tangkapan Layar: YouTube NTV)

Ntvnews.id, Jakarta - Permasalahan mengenai harga beras memang kerap melanda Indonesia, terutama pada awal tahun 2024 kemarin. Karena itu, masyarakat mempertanyakan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut. 

Untuk membahas isu harga beras yang melambung tinggi, NusantaraTV mengundang Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto dalam program Dialog NTV Prime yang bertajuk Jawa Tengah Penyanggah Produksi Beras Nasional pada Rabu, 29 Mei 2024 kemarin. 

Sebelum bergelut di dunia pemerintah seperti saat ini, Sumanto memang sudah memiliki fokus dalam meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya dalam hal kebutuhan beras. Ia memulai fokus tersebut dari Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. 

"Saya di DPR sudah sejak reformasi tahun 1996 dan 1998. Jadi anggota DPR di Kabupaten Karanganyar selama tiga periode. kemudian diberi tugas oleh partai untuk ke provinsi," kata Sumanto dalam kesempatan tersebut. 

Sumanto Ketua DPRD Jawa Tengah <b>(Tangkapan Layar: YouTube NTV)</b> Sumanto Ketua DPRD Jawa Tengah (Tangkapan Layar: YouTube NTV)

Selama dirinya bekerja di DPRD Kabupaten Karanganyar dan Jawa Tengah, Sumato memang sudah berfokus pada peningkatan industri pertanian. Ia juga mendorong peternak, nelayan, dan pelaku UMKM agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik. 

"Saya ini anaknya petani. Jadi tahu sejarah pertanian sejak ayah saya hingga kakek saya. Dulu sudah namanya swasembada dicanangkan. Sampai sekarang juga masih ada swasembada pangan. Kita bisa. Tapi belum pernah merasakan swasembada," ungkapnya.

Target swasembada yang tidak kunjung tercapai tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Sumanto menyebut bahwa persoalan klasik yang membelit di dunia pertanian di Indonesia menjadi penyebabnya, seperti masalah pupuk, pengairan, dan lain sebagainya. 

"Masalah pupuk. Malah masalah pupuk ini semakin ke sini malah semakin susah. Kemudian masalah pengairan.  Jaman kakek saya sampai sekarang juga masih susah. Jadi berpikir saya ini bagaimana tentang pertanian. Dan harga beras juga semakin setiap tahun itu pengulangan terus. Pengulangan masalah yang tidak selesai-selesai," imbuhnya.

Beras berlabel stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk stabilisasi harga beras di pasaran. Beras berlabel stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk stabilisasi harga beras di pasaran.

Karena itu, Sumanto meminta kepada pemerintah yang sedang berjalan untuk lebih fokus menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Sebab, jika ada kenaikan beras yang sampai Rp15 ribu per liter akan mendapatkan gejolak yang signifikan di masyarakat. 

Menurut dia, masalah tersebut akan terus berulang apabila pemerintah tidak fokus pada masalah yang terjadi. Akibatnya, Indonesia saat ini tertinggal dari negara-negara lain seperti Vietnam, Thailand, hingga Malaysia. Padahal, Indonesia bisa dikatakan lebih unggul.

"Kita dulu dengan Vietnam, Thailand Malaysia sejak merdeka kita unggul loh. Baik dari segi pendidikan juga pertanian kita unggul. Tapi sekarang kita kalah jauh. Dengan China juga begitu. Sekarang kita kalah jauh. Mesti ini ada masalah yang harus dipecahkan," pungkasnya.

x|close