Ntvnews.id, Amerika - FBI telah mempublikasikan hasil investigasi terkait insiden penabrakan kerumunan pesta tahun baru 2025 di New Orleans, Amerika Serikat (AS), yang dilakukan oleh seorang pria menggunakan truk hingga menyebabkan 10 orang meninggal dunia. Di lokasi kejadian, FBI menemukan dua bom rakitan.
"Sampai saat ini, dua IED telah ditemukan dan diamankan," ujar agen khusus FBI Alethea Duncan dalam konferensi pers, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita AFP, Kamis, 2 Januari 2025.
Selain itu, di dalam truk yang digunakan pelaku, FBI juga menemukan bendera ISIS. Temuan ini mendorong FBI untuk melanjutkan investigasi secara mendalam.
Keadaan Malam Tahun Baru di New Orleans AS Usai Insiden Tabrakan (AP News)
"Bendera ISIS ditemukan di dalam kendaraan tersebut, dan FBI sedang berupaya untuk menentukan potensi hubungan dan afiliasi subjek dengan organisasi teroris," sebut FBI dalam sebuah pernyataan resmi.
FBI juga telah mengungkap identitas pelaku. Ia adalah seorang warga negara AS bernama Shamsud-Din Jabbar. Alethea Duncan, asisten agen khusus FBI di New Orleans, menyatakan dalam konferensi pers bahwa kemungkinan besar Jabbar tidak bertindak sendirian.
Keadaan Malam Tahun Baru di New Orleans AS Usai Insiden Tabrakan (AP News)
Jabbar bergabung dengan Angkatan Darat AS pada Maret 2007, bertugas di bidang sumber daya manusia dan teknologi informasi. Ia pernah bertugas di Afghanistan dari Februari 2009 hingga Januari 2010 sebelum pindah ke Cadangan Angkatan Darat AS pada 2015. Jabbar mengakhiri tugas militernya pada Juli 2020 dengan pangkat sersan staf.
Peristiwa ini menyebabkan 10 orang kehilangan nyawa dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. FBI menemukan bom rakitan baik di truk maupun di sekitar kawasan French Quarter, New Orleans.