Ntvnews.id, Virginia - Penggerebekan sebuah kompleks pertanian di Virginia, Amerika Serikat, mengungkap penyimpanan 150 alat peledak rakitan, menjadikannya salah satu penyitaan terbesar yang pernah dilakukan oleh Biro Investigasi Federal (FBI).
FBI menangkap Brad Spafford (36) pada 17 Desember 2024 lalu setelah mendapatkan informasi tentang dugaan penimbunan senjata di properti seluas 8 hektare miliknya, Kamis 2 Januari 2025.
Baca Juga : 2 Bom Rakitan Ditemukan FBI di Lokasi Tabrak Maut di New Orleans
Jaksa penuntut menyebut Spafford memiliki pandangan politik ekstrem, termasuk mendukung kekerasan terhadap tokoh politik. Ia bahkan menggunakan foto Presiden AS Joe Biden sebagai sasaran latihan tembak.
Dalam penggeledahan tersebut, agen FBI menemukan bom pipa tersebar di berbagai lokasi kompleks, termasuk di sebuah garasi dan dalam tas ransel yang berada di kamar tidur.
Beberapa alat peledak dilabeli dengan tulisan seperti "mematikan" atau "bahaya," sementara bahan peledak yang tidak stabil ditemukan di dalam stoples bertanda "jangan sentuh" yang disimpan di lemari pendingin bersama makanan.
Spafford didakwa atas kepemilikan ilegal senapan laras pendek yang tidak terdaftar, sementara dakwaan tambahan terkait kepemilikan bahan peledak masih menunggu proses penetapan.
Meskipun penasihat hukum Spafford mengajukan permohonan pembebasan, jaksa setempat menegaskan bahwa tersangka merupakan ancaman serius bagi masyarakat.
Baca Juga : Kash Patel Calon Direktur FBI Pilihan Donald Trump
Penyelidikan terhadap Spafford berawal dari laporan seorang tetangga. Sebelumnya, Spafford diketahui kehilangan tiga jari pada tangan kanannya akibat kecelakaan saat menangani bahan peledak pada tahun 2021. (Sumber: Antara)