Polisi: Tak Ada Indikasi Ledakan di Dekat Trump Hotel Berhubungan dengan ISIS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jan 2025, 12:26
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Departemen Kepolisian Las Vegas (LVPD) tidak memiliki bukti bahwa ledakan sebuah Cybertruck di dekat Trump International Hotel memiliki hubungan dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS), kata Sheriff Kevin McMahil pada Kamis 2 Januari Departemen Kepolisian Las Vegas (LVPD) tidak memiliki bukti bahwa ledakan sebuah Cybertruck di dekat Trump International Hotel memiliki hubungan dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS), kata Sheriff Kevin McMahil pada Kamis 2 Januari ((Antara))

Ntvnews.id, Moskow - Departemen Kepolisian Las Vegas (LVPD) menyatakan bahwa mereka tidak memiliki bukti yang mengaitkan ledakan sebuah Cybertruck di dekat Trump International Hotel dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS), menurut Sheriff Kevin McMahil pada Kamis.

Sementara itu, badan intelijen AS sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara serangan teroris di New Orleans dan ledakan Cybertruck tersebut, seperti yang sebelumnya diungkapkan Presiden AS Joe Biden pada hari yang sama.

Baca Juga : Biden Perintahkan Penyelidikan Menyeluruh Insiden New Orleans dan Las Vegas

“Kami benar-benar sedang menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan apa yang terjadi di New Orleans serta serangan lain yang terjadi di berbagai belahan dunia. Kami belum mengesampingkan apapun... Namun, kami tidak memiliki indikasi (hubungan dengan ISIS) di sini di Las Vegas," kata McMahil, Kamis 2 Januari 2024.

"Tidak ada bendera ISIS seperti yang kami temukan di New Orleans,” tambahnya.

Penyelidik menemukan tangki bensin dan mortir kembang api besar di bagian belakang kendaraan tersebut. Pada Rabu malam, sebuah Tesla Cybertruck meledak di dekat Trump International Hotel di Las Vegas.

Ledakan itu menyebabkan satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka, menurut pernyataan Departemen Kepolisian Las Vegas, yang juga mengonfirmasi bahwa penyelidikan atas insiden tersebut masih berlangsung.

Sementara itu, serangan di New Orleans terjadi pada Rabu dini hari, ketika seorang pengemudi menabrakkan truk ke kerumunan orang yang tengah merayakan Tahun Baru di Bourbon Street, New Orleans, dan kemudian melepaskan tembakan.

Baca Juga : 150 Bom Rakitan Disita di Virginia, Foto Presiden AS Joe Biden Jadi Latihan Sasaran Tembak

Polisi berhasil melumpuhkan pelaku, dan FBI melaporkan kepada RIA Novosti bahwa serangan tersebut mengakibatkan 15 orang tewas dan 35 lainnya terluka, termasuk dua petugas polisi.

Pada hari sebelumnya, FBI mengidentifikasi tersangka serangan di New Orleans sebagai Shamsud-Din Jabbar, seorang warga negara AS berusia 42 tahun asal Texas.

FBI juga menemukan simbol-simbol yang terkait dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS) di mobil pelaku.

Presiden Joe Biden mengonfirmasi temuan tersebut, menambahkan bahwa tersangka telah mengunggah video yang terinspirasi oleh ISIS beberapa jam sebelum serangan terjadi.

(Sumber Antara)

x|close