Ntvnews.id, Jakarta - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam daftar finalis pemimpin paling korup di dunia. Daftar ini dirilis sebuah lembaga nonpemerintah bernama Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Lantas, apa tanggapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait hal ini?
"Semua warga negara Indonesia, memiliki kedudukan yang sama di muka hukum," ujar Tessa, Kamis, 2 Desember 2024.
KPK mengajak masyarakat untuk melaporkan informasi dan bukti terkait tindak pidana korupsi yang melibatkan pegawai negeri atau penyelenggara negara. Masyarakat bisa melapor melalui saluran yang tepat kepada aparat penegak hukum.
Baca Juga: OCCRP yang Sebut Jokowi Salah Satu Pemimpin Paling Korup Ternyata Terima Donasi AS
"Baik itu ke KPK, maupun ke Kepolisian atau Kejaksaan yang memang memiliki kewenangan menangani tindak pidana korupsi," jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi masuk dalam daftar finalis pemimpin paling korup di dunia, yang dirilis OCCRP. OCCRP merilis daftar itu pada Selasa, 31 Desember 2024 dalam laporan "Corrupt person of the year 2024". 'Pemenang' dari daftar pemimpin paling korup di dunia sendiri, jatuh pada Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Selain Jokowi, finalis dalam daftar ini di antaranya Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan Pengusaha India Gautam Adani. Adapun daftar dan pemenangnya merupakan hasil polling atau jajak pendapat.
Kata Jokowi
Menanggapi hal ini, Jokowi pun berkomentar bahwa banyak pihak yang menuding dirinya tanpa bukti-bukti. Jokowi menyebut tuduhan itu sebagai framing yang jahat.
“Sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan, tanpa ada bukti, itu yang terjadi sekarang,” ujar Jokowi di depan pintu masuk halaman kediamannya, Jl Kutai Utara No 1, Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 31 Desember 2024.
Baca Juga: Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Jokowi: Sekarang Banyak Framing Jahat Tanpa Bukti