Kemenag Lobi Saudi untuk Tambah Kuota Petugas Haji

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jan 2025, 16:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Panja Haji Komisi VIII DPR Panja Haji Komisi VIII DPR (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta -Kementerian Agama (Kemenag) terus berusaha meningkatkan jumlah petugas haji asal Indonesia melalui negosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi.

"Mudah-mudahan kita diberikan kesempatan dan berhasil bernegosiasi terkait dengan petugas ini," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief. 

Hal itu disampaikan Hilman Latief dalam Rapat Dengar Pendapat mengenai Haji 2025 yang diadakan oleh Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 Hijriah/2025 Masehi Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2024.

Baca Juga: Anggota DPR Berharap Biaya Haji Turun Sekitar Rp10 Juta

Hilman menjelaskan, penambahan jumlah petugas haji sangat diperlukan karena idealnya jamaah haji Indonesia membutuhkan sekitar 4.200 petugas, seperti yang terjadi pada Haji 2024.

"Jumlah tersebut belum mencapai tahap ideal kita yang biasanya sampai 4.200 petugas," kata Hilman.

Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI pada Senin (30/12), Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan tambahan kuota petugas haji serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, terutama untuk melayani jumlah jamaah sebanyak 221 ribu orang.

"Jumlah tersebut -kuota petugas haji- itu belum mencapai tahap ideal mengingat jamaah haji yang harus dilayani sebanyak 221.000 orang. Karena itu kami akan terus berupaya agar mendapatkan tambahan kuota petugas sebagaimana tahun-tahun sebelumnya," ungkap Nasaruddin Umar.

Baca Juga: Kuota Haji Indonesia Tahun 2025: Jemaah 221 Ribu dan Petugas 2.210 Orang

Ia menambahkan bahwa rata-rata jamaah haji Indonesia sudah lanjut usia, sehingga memerlukan pendampingan dalam melaksanakan ibadah haji.

"Yang paling efektif dan paling tepat mendampingi mereka adalah tentu pendampingan dari Indonesia karena bahasanya sama, mungkin juga riwayat penyakit juga tahu dan sebetulnya juga membantu Saudi Arabia sendiri karena makin banyak pendampingan kami, itu otomatis akan mengurangi beban petugas Saudi Arabia sendiri," tutur Nasaruddin Umar.

x|close