Buntut Kecelakaan Pesawat, Jeju Air Pangkas Jadwal Penerbangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jan 2025, 23:02
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Arsip foto - Tragedi Jeju Air. Otoritas Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) melaporkan bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti diberitakan oleh media lokal. Arsip foto - Tragedi Jeju Air. Otoritas Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) melaporkan bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti diberitakan oleh media lokal. (ANTARA/foto-Anadolu)

Ntvnews.id, Seoul - Jeju Air Co. mengumumkan bakal mengurangi operasi penerbangan mulai pekan depan, menyusul meningkatnya kekhawatiran atas keselamatan penerbangan maskapai berbiaya rendah tersebut setelah kecelakaan fatal yang terjadi pekan ini.

Song Kyung-hoon, Kepala Kantor Dukungan Manajemen Jeju Air, menyampaikan dalam konferensi pers bahwa pengurangan penerbangan akan dimulai pada rute domestik pekan depan, sementara rute internasional akan disesuaikan mulai minggu ketiga bulan ini.

Baca Juga : Seoul Berhasil Amankan CVR Pesawat Jeju Air, Rekaman Suara Siap Dianalisis

Insiden malfungsi roda pendaratan pada pesawat Jeju Air B737-800 yang jatuh pada Minggu lalu telah memicu kekhawatiran bahwa maskapai ini mungkin lebih memprioritaskan operasi dibandingkan pemeliharaan yang memadai, sehingga berisiko mengorbankan keselamatan, Kamis 2 Januari 2025.

Pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut diketahui telah mengoperasikan 13 penerbangan dalam kurun waktu 48 jam sebelum insiden, yang menewaskan 179 orang.

Sebagai langkah mitigasi, Jeju Air sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mengurangi operasi penerbangan sebesar 10-15 persen hingga Maret mendatang guna memastikan peningkatan keselamatan operasional.

Menanggapi pertanyaan mengenai potensi krisis likuiditas akibat pembatalan tiket secara massal, Song mengakui adanya peningkatan pembatalan dibandingkan biasanya, namun menambahkan bahwa pemesanan baru masih terus berjalan.

Baca Juga : Polisi Geledah Kantor Pusat Jeju Air

Dalam hal dukungan finansial darurat untuk keluarga korban, Song menjelaskan bahwa pihak maskapai sedang berdiskusi dengan keluarga mengenai prosedur dan metode yang akan diterapkan.

“Ketika diskusi selesai, kami akan membimbing mereka menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk memastikan pencairan dana yang cepat," katanya.

Menanggapi kritik terkait potensi kekurangan dalam pemeliharaan pesawat, Song menyatakan bahwa perusahaan memiliki tim teknisi pemeliharaan yang sangat terampil dan telah memberikan kesempatan bagi mereka untuk tetap bekerja bahkan setelah memasuki masa pensiun.

"Namun, pandemi COVID-19 membuat kami tidak dapat mempertahankan kontrak-kontrak tersebut," ucapnya.”

“Akibatnya, ada periode di mana kami tidak dapat memenuhi standar yang direkomendasikan Kementerian Transportasi untuk mempertahankan 12 teknisi per pesawat,” tambah dia. (Sumber Antara)

x|close