Ntvnews.id, Jakarta - AKBP Malvino Edward Yusticia dipecat dari polri. Hal tersebut terbukti ia melakukan pemerasan terhadap Warga Negara Malaysia di acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) eks Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya itu, diputuskan dalam sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang digelar di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2025.
"Sanksi administrasi kedua pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.
- Profil Malvino Edward Yusticia
AKBP Malvino (IG: subdit3_narkoba.pmj)
AKBP Malvino Edward Yusticia, SH, SIK, MH, MSS, lahir di Medan pada 9 Agustus 1985 dari keluarga dengan latar belakang hukum. Ayahnya merupakan seorang hakim tinggi yang bertugas di Pengadilan Tinggi Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Ia adalah lulusan Akpol tahun 2006 sebagai bagian dari Detasemen 38. Gelar Sarjana Ilmu Kepolisian diperolehnya dari STIK-PTIK pada tahun 2013. Selain itu, ia lulus sebagai Sarjana Hukum dari Unisoed pada 2010, dan Magister Hukum serta Manajemen pada tahun 2012.
Baca Juga: Dipecat Tak Hormat dari Polri, AKBP Malvino Melawan
Ia kemudian melanjutkan studi Master of Strategic Studies di Victoria University of Wellington, Selandia Baru tahun 2016. Malvino juga mengikuti program pendidikan Sespimmen Polri angkatan ke-61 di Lembang, Bandung, Jawa Barat.
AKBP Malvino juga berpartisipasi dalam berbagai pelatihan internasional, seperti pelatihan detektif di Western Australia Police Academy, serta Crime Scene Investigation Program di International Law Enforcement Academy di Thailand Bangkok, dan sejumlah pelatihan lainnya.
Menariknya, AKBP Malvino Edward adalah salah satu polisi Indonesia yang berhasil lulus dari akademi Federal Bureau of Investigation (FBI) bersama 253 polisi lainnya ketika menjabat sebagai Kepala Unit Kejahatan Terorganisir Subdit Kejahatan Antar Wilayah, Bareskrim Polri.
Prestasinya tak berhenti di situ, Malvino Edward pada tahun 2017, memperoleh kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari AKP ke Kompol setelah berhasil mengungkap kasus narkoba jenis sabu seberat 1 ton dari jaringan Cina-Taiwan.
Ia juga pernah membongkar kasus narkoba jenis sabu seberat 800 kilogram di Banten yang melibatkan jaringan internasional. Selain itu, pada April 2021, ia mengungkap penyelundupan sabu seberat 1,2 ton di Aceh. Malvino juga berhasil menangani kasus kejahatan penipuan oleh sindikat China-Taiwan dengan kerugian korban mencapai ratusan miliar rupiah.