Ntvnews.id, Jakarta - Biasanya, penerbangan dari Kuala Lumpur ke Singapura hanya memakan waktu 50 menit. Namun, bagi seorang wanita ini, perjalanan tersebut memakan waktu dua hari. Mengapa bisa demikian?
Dilansir dar Asiaone, Jumat, 3 Januari 2025, wanita bernama Annah ini terbang menggunakan pesawat Scoot dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada malam hari tanggal 28 Desember. Namun, setelah menghadapi berbagai masalah, Annah akhirnya tiba di Bandara Changi dua hari kemudian menggunakan maskapai yang berbeda.
Penerbangan Scoot TR469 yang awalnya dijadwalkan berangkat pukul 19.10 pada tanggal 28 Desember terpaksa ditunda karena masalah teknis.
Baca Juga: Buntut Kecelakaan Pesawat, Jeju Air Pangkas Jadwal Penerbangan
"Kami tetap berada di pesawat sampai mereka meminta kami turun sekitar pukul 21.00. Jadwal keberangkatan baru diubah satu jam kemudian, tetapi kami hanya menunggu di bandara. Kemudian mereka menaikkan kami lagi sekitar pukul 10.30 malam, tetapi penerbangan kembali ditunda karena masalah teknis yang sama," kenang Annah.
"Pada sekitar pukul 12:15 dini hari, mereka mengumumkan pembatalan penerbangan dan memberikan dua pilihan: membatalkan dan mendapatkan pengembalian uang 100 persen atau menunggu pengaturan untuk hotel dan penerbangan baru," tambahnya.
Dia mengatakan banyak penumpang, termasuk anak-anak dan orang tua, yang mulai frustrasi karena staf bandara tidak memberikan informasi yang jelas atau menunjukkan perhatian terhadap kondisi mereka.
"Kami memilih untuk membatalkan dan berhasil kembali ke ruang kedatangan untuk mengambil tas kami. Tidak ada instruksi atau pengawalan. Semua orang hanya pergi begitu saja dan berjalan melalui bandara sendiri," katanya.
Akhirnya, Annah dan teman-temannya memilih untuk check-in di hotel pilihan mereka sendiri. Karena semua penerbangan penuh pada hari itu, mereka diberitahu oleh Scoot bahwa mereka akan mendapatkan surat pembatalan agar dapat mengajukan klaim melalui asuransi mereka.
Baca juga: BPS: Deflasi Tarif Pesawat Dipicu Kebijakan Penurunan Harga Tiket
Annah akhirnya terbang kembali ke Singapura pada sore hari tanggal 30 Desember dengan Malaysia Airlines. Penumpang lainnya dari penerbangan TR469 juga membagikan pengalaman buruk mereka, menyebutnya sebagai "penerbangan terburuk yang pernah ada".
Klarifikasi dari maskapai Juru bicara Scoot menyatakan bahwa penerbangan TR469 mengalami masalah teknis sebelum keberangkatan pada 28 Desember.
"Karena suku cadang perlu diangkut ke Kuala Lumpur, penerbangan TR469 tidak dapat berangkat tepat waktu. Pelanggan yang terdampak diberikan akomodasi, transportasi, dan minuman. Penerbangan selanjutnya akhirnya berangkat dari Kuala Lumpur ke Singapura pada pukul 16.42 dan mendarat pada pukul 18.13 pada 29 Desember," ungkap juru bicara tersebut.
"Scoot dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan kami. Keselamatan pelanggan dan kru adalah prioritas utama kami, dan kami akan terus membantu pelanggan yang terdampak jika diperlukan," tambahnya.