OTK Tembak Mati Pengusaha Rental Mobil di Rest Area Tol, Ngaku Anggota TNI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jan 2025, 09:30
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bos Rental Mobil Bos Rental Mobil (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Pengusaha rental mobil ditembak mati oleh orang tak dikenal (OTK). Peristiwa ini terjadi saat korban Ilyas Abdurrahman (48), hendak mengambil mobilnya yang dibawa kabur penyewa. Pelaku penembakan, mengaku anggota TNI.

Insiden ini berlangsung di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Selasa, 2 Januari 2025. Selain satu orang tewas, satu korban lainnya mengalami luka berat.

Kejadian bermula saat Agam Muhammad Nasrudin, anak dari korban tewas Ilyas Abdurrahman, bersama beberapa rekan komunitas, mengejar mobil Brio yang diduga dibawa kabur oleh penyewa.

"Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang, 'siapa lo? Saya dari anggota TNI AU nih, awas (minggir) enggak lo!', sambil nodong senjata," ujar Agam.

Situasi kian mencekam, usai mobil Sigra hitam muncul dan menabrakkan diri ke kendaraan yang ditumpangi Agam.

"Setelah itu kacau, Sigra kabur, Brio pun ikutan kabur," tutur Agam.

Kedua mobil, yakni Brio dan Sigra, digunakan pelaku untuk melarikan diri dan akhirnya berhenti di rest area Balaraja. Agam dan rekannya yang tergabung dalam komunitas mencoba menyergap para pelaku yang berada di dalam mobil Brio.

Tapi, pelaku yang berada di dalam mobil Sigra melepaskan tembakan. Akibatnya, ayah Agam, Ilyas, tertembak di dada. Sementara korban R (59) terluka di tangan.

"Waktu itu ayah saya (Ilyas) masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas dan menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja. Tapi sudah tidak tertolong," kata Agam.

Pelaku yang menyewa mobil Brio pada 31 Desember 2024 ternyata mencopot dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang pada kendaraan. Pelaku mencopot dua alat pelacak itu di wilayah Pandeglang, Banten.

"Jadi kronologinya, si Ajat ini sewa Brio tiga hari, dari tanggal 31 Desember-2 Januari. Waktu hari pertama, kami cek GPS-nya, ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS," paparnya.

Aksi mencopot GPS ini kian memperlihatkan bahwa pelaku berusaha menghindari pelacakan dan sudah merencanakan pelarian dengan matang. Karenanya upaya pengejaran dilakukan pihak korban, hingga akhirnya terjadi insiden yang menewaskan Ilyas.

x|close