Ntvnews.id, Jakarta - Polisi telah mengetahui identitas pelaku penembakan pengusaha rental mobil di Rest Area KM45 Jalan Tol Tangerang-Merak. Polisi kini masih memburu pelaku.
"Untuk ciri-ciri pelaku sudah kita kantongi dari hasil pemeriksaan CCTV, dan kita mengidentifikasi lebih lanjut," ujar Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa, Jumat, 3 Januari 2025.
Menurut dia, tim gabungan dari Satreskrim masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku penembakan. Penyelidikan dilakukan dari hasil identifikasi rekaman CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).
"Ada beberapa yang sudah dikantongi, keterangan dari Kasat Reskrim belum bisa kita sampaikan, yang pasti petugas sedang di lapangan untuk proses penangkapan," jelas dia.
Polisi pun telah melakukan pengujian terhadap peluru. Petugas memastikan senjata yang digunakan pelaku merupakan senjata api jenis pistol.
Ilustrasi - Insiden penembakan memakai senjata api (ANTARA/Pixabay)
"Uji balistik sudah, dan diduga senjata api itu jenis pistol, bukan air soft gun," ucapnya.
Sebelumnya, seorang pengusaha rental mobil ditembak mati. Peristiwa ini terjadi saat korban Ilyas Abdurrahman (48), hendak mengambil mobilnya yang dibawa kabur penyewa. Pelaku penembakan, mengaku anggota TNI.
Insiden ini berlangsung di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Selasa, 2 Januari 2025. Selain satu orang tewas, satu korban lainnya mengalami luka berat.
Kejadian bermula saat Agam Muhammad Nasrudin, anak dari korban tewas Ilyas Abdurrahman, bersama beberapa rekan komunitas, mengejar mobil Brio yang diduga dibawa kabur oleh penyewa.
"Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang, 'siapa lo? Saya dari anggota TNI AU nih, awas (minggir) enggak lo!', sambil nodong senjata," ujar Agam.
Situasi kian mencekam, usai mobil Sigra hitam muncul dan menabrakkan diri ke kendaraan yang ditumpangi Agam.
"Setelah itu kacau, Sigra kabur, Brio pun ikutan kabur," tutur Agam.
Kedua mobil, yakni Brio dan Sigra, digunakan pelaku untuk melarikan diri dan akhirnya berhenti di rest area Balaraja. Agam dan rekannya yang tergabung dalam komunitas mencoba menyergap para pelaku yang berada di dalam mobil Brio.
Tapi, pelaku yang berada di dalam mobil Sigra melepaskan tembakan. Akibatnya, ayah Agam, Ilyas, tertembak di dada. Sementara korban R (59) terluka di tangan.
"Waktu itu ayah saya (Ilyas) masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas dan menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja. Tapi sudah tidak tertolong," kata Agam.
Pelaku yang menyewa mobil Brio pada 31 Desember 2024 ternyata mencopot dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang pada kendaraan. Pelaku mencopot dua alat pelacak itu di wilayah Pandeglang, Banten.
"Jadi kronologinya, si Ajat ini sewa Brio tiga hari, dari tanggal 31 Desember-2 Januari. Waktu hari pertama, kami cek GPS-nya, ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS," paparnya.
Aksi mencopot GPS ini kian memperlihatkan bahwa pelaku berusaha menghindari pelacakan dan sudah merencanakan pelarian dengan matang. Karenanya upaya pengejaran dilakukan pihak korban, hingga akhirnya terjadi insiden yang menewaskan Ilyas.
Sebelum melakukan pengejaran dan penyergapan pelaku, pihak korban telah meminta bantuan polisi, namun ditolak.