4 Fakta Korban Selamat Jeju Air yang Dihujat dan Diminta Bunuh Diri oleh Netizen Korsel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jan 2025, 17:12
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan. Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan. ((Antara))

Ntvnews.id, Korea Selatan - Pada 29 Desember 2024, kecelakaan pesawat yang melibatkan Jeju Air mengguncang Korea Selatan. Pesawat Boeing 737-800 yang mengangkut 181 orang gagal mendarat dengan lancar di Bandara Muan, Provinsi Jeolla Selatan, akibat masalah pada roda pendaratan.

Dari tragedi tersebut, dua awak kabin, Lee (33) dan Koo (20-an), berhasil selamat, namun nasib mereka tak semudah yang diharapkan. Nah, berikut beberapa fakta selengkapnya yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Jadi Sasaran Hujatan

Pesawat terbang Jeju Air Boeing 737-800. <b>(ANTARA/HO-BP Batam)</b> Pesawat terbang Jeju Air Boeing 737-800. (ANTARA/HO-BP Batam)

Dua orang pramugari yang selamat dalam kecelakaan pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air pada hari Minggu, 29 Desember 2024, yakni Lee (33) dan Koo (20-an), kini menjadi sasaran kemarahan netizen di Korea Selatan.

Kecelakaan pesawat Jeju Air tersebut terjadi di Bandara Muan, Provinsi Jeolla Selatan, ketika pesawat yang membawa 181 orang itu gagal mendarat karena masalah pada roda pendaratan. Lee dan Koo berhasil keluar dari ekor pesawat yang terbakar, namun ironisnya kini harus menghadapi kecaman besar dari masyarakat.

2. Korea Selatan dan Tingginya Kasus Bullying

Menurut informasi dari akun facebook Uss Missouri Rebuild, saat ini Korea Selatan termasuk negara dengan tingkat kasus perundungan yang sangat tinggi di dunia. Netizen kerap menyalahkan korban yang selamat dalam kecelakaan besar, dengan anggapan bahwa mereka "menyelamatkan diri" tanpa memikirkan nasib penumpang lainnya.

3. Sebagai Bentuk Kompensasi

Petugas melakukan operasi penyelamatan setelah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di luar landasan pacu Bandara Internasional Muan, Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). <b>(ANTARA / REUTERS (Kim Hong-Ji))</b> Petugas melakukan operasi penyelamatan setelah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di luar landasan pacu Bandara Internasional Muan, Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). (ANTARA / REUTERS (Kim Hong-Ji))

Lewat media sosial, ancaman terhadap Lee dan Koo serta keluarga mereka terus muncul, bahkan ada yang meminta keduanya untuk mengakhiri hidup mereka sebagai bentuk "kompensasi" atas tragedi yang menyebabkan banyak korban jiwa.

Saat ini, mereka tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit yang berbeda, dengan Lee mengalami beberapa patah tulang dan Koo cedera di pergelangan kaki dan kepala. Bukannya mendapatkan empati, keduanya malah menjadi korban fitnah dan kebencian yang justru memperburuk kondisi psikologis mereka.

4. Diselidiki Polisi

Pihak kepolisian Korea Selatan kini tengah menyelidiki kasus penghinaan terhadap keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi di Bandara Muan pada Minggu (29/12/2024). Unit Investigasi Siber telah memantau dan menghapus 107 komentar negatif di berbagai komunitas online yang menyalahkan keluarga korban.

Selain itu, polisi juga tengah menyelidiki tiga unggahan serius yang mengejek keluarga yang sedang berduka. Penyelidikan ini dilakukan tanpa adanya laporan dari korban, bekerja sama dengan operator komunitas online untuk mengidentifikasi para pelaku.

x|close