Penyidik: Pelaku Ledakan Tesla Cybertruck di Las Vegas Tak Punya Motif Politik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Jan 2025, 21:00
thumbnail-author
Elma Gianinta Ginting
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Ledakan. Ilustrasi - Ledakan. (ANTARA (Nyoman Hendra))

Ntvnews.id, Istanbul - Seorang veteran militer Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas ledakan truk Tesla Cybertruck di Trump Hotel, Las Vegas, Nevada, pada 1 Januari lalu, melaksanakan aksinya tanpa adanya "rasa kebencian" terhadap Presiden AS terpilih, Donald Trump.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sheriff Kevin McMahill dari Kepolisian Metropolitan Las Vegas pada Jumat, 3 Januari 2025, sebagaimana dilaporkan oleh Fox News.

Menurut McMahill, kejadian tersebut merupakan "kasus bunuh diri tragis yang dilakukan oleh seorang veteran perang yang tengah berjuang dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD) serta masalah lainnya."

Pelaku, Matthew Livelsberger (37), menjadi satu-satunya korban tewas dalam insiden tersebut, sementara tujuh orang lainnya terluka akibat ledakan yang terjadi.

Baca juga: Serangan Truk di New Orleans, Donald Trump: Ini Akibatnya Punya Perbatasan Terbuka dan Pemimpin Lemah!

Penyidik berhasil menemukan jurnal dan manifesto yang mendokumentasikan langkah-langkah terakhir Livelsberger, yang mengungkapkan perjuangannya melawan PTSD, melalui dua ponsel miliknya.

Meskipun ada kesan simbolik dalam penggunaan mobil Tesla Cybertruck yang diproduksi oleh perusahaan milik Elon Musk, yang diketahui merupakan pendukung setia Trump, catatan yang ditemukan tidak menunjukkan adanya kebencian terhadap Trump atau motif politik apa pun terkait serangan tersebut.

Livelsberger juga tercatat sebagai anggota organisasi "No Labels," sebuah partai politik yang mendorong kolaborasi bipartisan dan menentang ekstremisme di AS.

Berdasarkan informasi yang diterima dari pejabat daerah El Paso, Colorado, Livelsberger terdaftar sebagai anggota partai tersebut pada tahun 2020, kemudian memperbarui keanggotannya pada Juli 2024, dan berpartisipasi dalam pemilu pada November 2024.

Baca juga: Truk Tesla Meledak di Depan Hotel Donald Trump, Satu Tewas

Di sisi lain, dipastikan bahwa Livelsberger adalah seorang anggota pasukan khusus yang tergabung dalam Grup Pasukan Khusus ke-10 Angkatan Darat AS, yang telah bertugas sejak 2006 dan mencapai pangkat sersan kepala.

Selain menerima berbagai tanda jasa, pelaku juga terhubung dengan pangkalan militer Fort Liberty di Carolina Utara dan telah menyelesaikan tugas bersama Garda Nasional serta pasukan cadangan Angkatan Darat AS.

Pada saat insiden terjadi, Livelsberger diketahui sedang menjalani cuti yang disetujui dari posnya di Jerman.

"Kami terus menyelidiki latar belakang dan afiliasi yang bersangkutan, namun sejauh ini tidak ditemukan indikasi kebencian terhadap Presiden terpilih (Donald Trump)," ujar McMahill.

(Sumber: Antara)

x|close