Ntvnews.id, Jakarta - Seorang anggota pasukan elit Baret Hijau Amerika Serikat, Matthew Livelsberger (37), meninggal akibat bunuh diri dalam sebuah insiden tragis di dalam sebuah cybertruck yang terbakar. FBI mengonfirmasi bahwa Livelsberger, yang menderita stres pascatrauma (PTSD), meninggal tanpa kaitan dengan aktivitas terorisme.
Dilansir dari NY Post, Senin, 6 Januari 2025, insiden tersebut terjadi di luar hotel Trump International di Las Vegas pada malam Tahun Baru. Livelsberger, yang merupakan prajurit pasukan khusus AS, diketahui menembak dirinya sendiri di dalam kendaraan Tesla sewaan yang dipenuhi wadah bahan bakar dan kembang api, memicu ledakan yang melukai tujuh orang di sekitar area hotel.
Agen Khusus FBI Spencer Evans menjelaskan dalam konferensi pers pada Jumat, 3 Januari 2025, bahwa, "Meskipun insiden ini bersifat publik dan sensasional, ini adalah kasus bunuh diri tragis seorang veteran tempur yang berjuang melawan PTSD dan masalah lainnya."
Baca Juga: BYD Sebut Kecepatan Produksinya Setara dengan Tesla di China
Penyidik menemukan dua surat di ponsel Livelsberger yang menggambarkan "beban berat" yang dirasakannya. Evans juga memastikan tidak ada dendam terhadap Presiden terpilih Donald Trump, meskipun ledakan terjadi di dekat properti Trump, dan tidak ada hubungan dengan organisasi teroris.
Jasad Livelsberger, yang terbakar hingga tak dapat dikenali, berhasil diidentifikasi melalui catatan gigi dan DNA, menurut Sheriff Las Vegas Kevin McMahill. Para penyelidik masih mengusut kronologi pasti kejadian, tetapi saat ini diyakini Livelsberger menembak dirinya sendiri sebelum ledakan memicu kebakaran.
Evans juga menegaskan bahwa insiden ini tidak terkait dengan serangan di New Orleans yang terjadi pada 1 Januari, di mana seorang veteran tentara AS yang mendukung ISIS menabrak kerumunan, menewaskan 14 orang sebelum ditembak mati oleh polisi.