Istana: Dapur Penyedia Makan Bergizi Gratis Terapkan SOP ketat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jan 2025, 15:12
thumbnail-author
Elma Gianinta Ginting
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi pada pelaksanaan MBG perdana di SDN Kedungbadak 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi pada pelaksanaan MBG perdana di SDN Kedungbadak 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). (ANTARA (M Fikri Setiawan))

Ntvnews.id, Kota Bogor - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyelenggarakan program Makan Bergizi Gratis telah mengimplementasikan prosedur operasional standar (SOP) yang sangat ketat.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah dirinya melakukan peninjauan di SPPG Tanahsareal Kota Bogor, Jawa Barat, yang berada di Lapangan Denpal III/Bogor, saat pelaksanaan perdana program MBG pada Senin, 6 Januari 2025.

"SOP yang diterapkan sangat ketat, mulai dari prosedur masuk yang mengharuskan pergantian pakaian, penggunaan penutup kepala, masker, hingga cara persiapan makanan di sana," katanya.

Ia juga memastikan bahwa dapur yang menyajikan 3.000 porsi makanan setiap harinya tersebut berada dalam keadaan bersih. Hal ini disebabkan pengelola di bawah Badan Gizi Nasional yang telah menyiapkan sistem pengelolaan limbah dengan baik.

Baca juga: Murid-murid SD di Boyolali Antusias Antre Makan Bergizi Gratis

"Seperti yang terlihat, tidak ada sampah yang berserakan. Bahkan, pengelolaan sampah sudah dipikirkan dengan matang, termasuk pemisahan sampah plastik dan sisa makanan di dapur. Sampah yang keluar sudah dipisah dengan rapi, sehingga tidak menimbulkan masalah," tambah Hasan Nasbi.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG sudah beroperasi di Indonesia.

Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, mencakup daerah seperti Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Gorontalo.

Selain itu, dapur MBG juga beroperasi di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Setiap dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG ini bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan yang ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.

Baca juga: Istana Beberkan Alasan Tidak Ada Susu di Menu MBG Perdana di Bogor

Selain menjamin kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertanggung jawab dalam memastikan kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah yang sesuai standar di setiap dapur MBG.

Sementara itu, Kepala SPPG Tanahsareal, Ayu Pertiwi, menjelaskan bahwa dapur MBG yang dipimpinnya melayani 15 sekolah di Kota Bogor dengan total 3.018 siswa setiap harinya.

SPPG Tanahsareal adalah salah satu dari dua dapur MBG di Kota Bogor, yang satu lagi berada di Yayasan Bosowa Bina Insani, yang melayani 10 sekolah dengan total 2.983 siswa.

"Kami memiliki 46 staf dapur yang berasal dari masyarakat setempat, serta empat manajer yang mengelola operasionalnya," kata Ayu.

(Sumber: Antara)

x|close