Makan Bergizi Gratis di Jakarta: Susu Dikasih 2 Kali Sepekan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jan 2025, 17:15
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi berbincang dengan salah satu siswa saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 61 Jakarta, Senin. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi berbincang dengan salah satu siswa saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 61 Jakarta, Senin. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), susu akan diberikan kepada peserta didik sebanyak dua kali dalam sepekan.

"Seminggu dua kali, susu," ujar Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, di Jakarta, Senin (6/1).

Namun, Teguh tidak merinci waktu pasti pemberian susu maupun alasan mengapa susu tidak menjadi bagian dari menu harian dalam program tersebut.

Baca juga: Istana: Dapur Penyedia Makan Bergizi Gratis Terapkan SOP ketat

Variasi Menu dan Sumber Makanan

Teguh menjelaskan bahwa menu makanan yang disediakan untuk siswa akan terus bervariasi. Sebagai contoh, pada hari pertama pelaksanaan Program MBG, siswa di SMPN 61 Jakarta menerima paket makan siang berupa nasi putih, ayam, tahu goreng, tumis kacang, dan buah jeruk.

"Variasi menu ini akan selalu berganti, dan kami harapkan dari sisi pengawasan, kualitasnya tetap terjaga," tambahnya.

Makanan yang disediakan berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG, yang letaknya tidak lebih dari lima kilometer (km) dari sekolah.

"Lokasi SPPG tidak jauh dari sekolah, jaraknya kurang dari 5 km sehingga distribusi diharapkan lancar, dan kualitas makanan yang disuplai tetap terjaga," jelas Teguh.

Anggaran dan Kebutuhan Gizi

Kepala SPPG Palmerah, Yudha Permana, menyebutkan bahwa anggaran di bawah Rp10 ribu per porsi sudah mencukupi kebutuhan gizi siswa.

"Dengan budget seperti itu, sudah kami uji coba selama kurang lebih dua bulan, dan hasilnya sesuai," ujarnya.

Yudha memastikan bahwa angka kebutuhan gizi untuk setiap kategori umur telah terpenuhi dalam program ini.

"Sudah kami pastikan bahwa itu sesuai, bahkan dengan anggaran di bawah Rp10 ribu," lanjutnya.

Penanganan Alergi dan Preferensi Makanan

Yudha juga menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta data dari sekolah terkait potensi alergi atau kebutuhan makanan khusus bagi siswa.

"Dari pihak sekolah, kami meminta data apakah ada alergi atau siswa yang tidak makan nasi. Jika ada, kami akan menyesuaikan. Misalnya, nasi diganti dengan kentang," jelasnya.

Tujuan Program MBG

Program MBG, yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, resmi dimulai pada Senin ini. Program ini mencakup 190 titik di 26 provinsi, termasuk DKI Jakarta, dengan sasaran utama pelajar sekolah, ibu hamil, dan balita.

Pemerintah berharap program ini dapat menurunkan angka malnutrisi, mengurangi prevalensi stunting, dan meningkatkan konsentrasi belajar anak-anak Indonesia.

(Sumber: Antra)

x|close