Pj Gubernur Jakarta: Kalau Nggak Suka, Menu Nasi Makan Bergizi Gratis Bisa Diganti

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jan 2025, 18:07
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi berbincang dengan salah satu siswa saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 61 Jakarta, Senin. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi berbincang dengan salah satu siswa saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 61 Jakarta, Senin. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi menyebut nasi tak harus selalu disertakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut dia, variasi menu disesuaikan dengan kebutuhan serta kebiasaan konsumsi dari masyarakat setempat.

"Di Papua mungkin sagu dan wilayah Jakarta kalau tidak ada yang suka dengan nasi atau tidak terbiasa, bisa digantikan kentang, kemudian juga dengan protein, artinya ada variasinya," ujar Teguh kepada wartawan saat meninjau pelaksanaan MBG di SMP 61, Slipi, Jakarta Barat, Senin, 6 Januari 2025.

Selain itu, kata dia, menu susu dalam program MBG di Jakarta akan diberikan dua kali dalam sepekan.

"Sudah disampaikan kurang lebih seminggu adalah dua kali susu itu, dan memang tidak harus bahwasannya susu, nanti ada sebagian lainnya," kata Teguh. 

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Penyediaan Gizi (SPPG) Palmerah, Yudha Permana mengatakan, pihak sekolah telah diminta memberikan data siswa yang memiliki alergi atau pantangan makanan tertentu. Melalui data ini, menu akan disesuaikan, seperti mengganti nasi dengan kentang bagi siswa yang tidak dapat mengonsumsinya.

"Dari sekolah kita meminta data adakah alergi misalnya tidak makan nasi. Nanti kemudian pemberian setelahnya kita ganti dengan kentang," ujarnya.

Yudha pun memastikan anggaran Rp 10.000 per porsi sudah mencukupi kebutuhan gizi siswa sesuai kategori usia.

"Jadi, dengan budget sepertinya sudah kita uji coba dua bulan dan itu sesuai angka kebutuhan gizi masing-masing, kategori umur dan sudah kami pastikan angkanya itu dibawah Rp 10.000. Untuk TK dan SD kelas 1-3 angkanya 380-400 kalori, sementara SD kelas 4-6 dan SMP sekitar 550 kalori," tandasnya.

x|close