Pangkoarmada Ungkap Alasan Oknum TNI AL Bawa Senjata di Tol Merak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jan 2025, 18:06
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Konferensi Pers Pangkoarmada Konferensi Pers Pangkoarmada (Antara/ Bagus Ahmad Rizaldi)

Ntvnews.id, Jakarta - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, memberikan penjelasan terkait kasus penembakan yang melibatkan oknum anggota TNI AL, Sertu AA, di Tol Tangerang-Merak. 

Denih mengungkapkan bahwa oknum tersebut membawa senjata api karena ia bertugas sebagai ajudan, sesuai dengan prosedur yang berlaku di TNI AL.

Menurut Laksamana Madya Denih, seorang ajudan memang memiliki standar operasional prosedur (SOP) tertentu terkait penggunaan senjata api. Sebagai ajudan, tugas utama mereka adalah mengamankan diri mereka sendiri serta pejabat yang sedang mereka kawal. 

"Bahwa ini sudah ada SOP, ada surat perintah segala macam, tentu bukan senjata rakitan," kata Denih di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.

Pangkoarmada Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menyampaikan pemaparan saat konferensi pers terkait dengan kasus penembakan bos rental mobil di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, Senin (6/1/2025). <b>(ANTARA (Muhammad Ramdan))</b> Pangkoarmada Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menyampaikan pemaparan saat konferensi pers terkait dengan kasus penembakan bos rental mobil di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, Senin (6/1/2025). (ANTARA (Muhammad Ramdan))

Denih menambahkan, dalam situasi darurat, ajudan menjadi orang pertama yang harus melindungi pejabat yang dikawalnya. Penggunaan senjata api adalah bagian dari prosedur keselamatan untuk menghadapi ancaman yang mengarah kepada pejabat tersebut.

Namun, Laksamana Madya Denih belum memberikan rincian mengenai identitas pejabat militer yang sedang dikawal oleh Sertu AA saat kejadian tersebut.

Di sisi lain, Denih menjelaskan bahwa penembakan yang terjadi di Tol Tangerang-Merak berawal dari aksi pengeroyokan terhadap oknum TNI tersebut oleh sekitar 15 orang. Dalam kondisi terdesak seperti itu, menurut Denih, setiap individu termasuk anggota TNI akan membela diri dengan segala cara yang ada. 

x|close