Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO/Istana), Hasan Nasbi, menyatakan bahwa menu makanan bergizi gratis yang diberikan kepada anak-anak sekolah dan ibu hamil dirotasi setiap hari. Rotasi ini disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku di masing-masing daerah.
Hasan menjelaskan bahwa setiap Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), yang juga dikenal sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), telah merancang jadwal menu yang bervariasi setiap harinya.
Baca Juga : Pemprov Jatim Anggarkan Rp800 Miliar untuk Sukseskan Program MBG
“Di setiap dapur itu sudah ada jadwal menunya, tetapi itu juga fleksibel bergantung ketersediaan bahan baku di sana. Pemasok-pemasok (bahan baku) nanti warga sekitar,” kata Hasan Nasbi, Senin 6 Januari 2025.
Hasan melanjutkan bahwa menu standar untuk program makan bergizi gratis memang telah ditentukan oleh pemerintah, sehingga makanan yang disajikan untuk anak-anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui tidak selalu terdiri dari ayam atau ikan. Menu tersebut bisa juga mencakup daging sapi atau telur.
“Tidak monoton terus-menerus seperti itu (menu-nya), dan di daerah yang khusus nanti bisa juga bahan pangannya bukan beras atau nasi,” sambung Hasan.
Dalam kesempatan tersebut, Hasan juga menekankan bahwa susu bukanlah bagian dari menu wajib makan bergizi gratis, sehingga tidak harus disediakan setiap saat untuk penerima manfaat.
“Suplai susu belum merata di setiap daerah,” kata Hasan .
Meskipun demikian, dia menjelaskan bahwa pemerintah memastikan setiap porsi yang diberikan kepada anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita memiliki kandungan gizi serta jumlah kalori yang cukup.
Baca Juga : Badan Gizi Nasional Buka Kemitraan Program Makan Siang Gratis, Simak Syaratnya
“Porsi makanan itu dihitung kecukupan kalorinya, karbohidrat, dan protein,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Program makan bergizi gratis, yang menjadi prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, secara resmi diluncurkan hari ini di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia.
Sekitar 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG telah mulai beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil pada hari pertama program ini pada Senin 6 Januari 2025.
Dapur-dapur MBG ini tersebar di 26 provinsi, antara lain Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Gorontalo.
Selain itu, terdapat juga dapur-dapur MBG di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Baca Juga : Pj Gubernur Jakarta: Kalau Nggak Suka, Menu Nasi Makan Bergizi Gratis Bisa Diganti
Setiap dapur MBG dipimpin oleh kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan serta pengawasan ketat terhadap kualitas makanan dan standar gizi yang diberikan kepada anak-anak dan ibu hamil.
(Sumber Antara)