Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis tidak hanya fokus pada pemberian makanan, tetapi juga menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan perekonomian lokal.
"Program Makan Bergizi Gratis ini bukan cuma tentang makan, tetapi juga menghidupkan ekonomi lokal, desa dan kampung. Melalui program ini, negara tentu saja membeli bahan makanan. Negara pasti membeli hasil produksi petani, nelayan, peternak dan dan lain-lain," ujarnya saat meninjau pelaksanaan program tersebut di Karawang, Jawa Barat, Senin, 6 Januari 2024.
Ia menjelaskan bahwa bahan makanan seperti telur, ayam, buncis, kacang panjang, dan cabai yang digunakan dalam program ini diperoleh dari petani lokal di daerah setempat.
Baca Juga: Istana Sebut Makan Bergizi Gratis di 190 Titik Jadi Sejarah Baru Indonesia
Menurut Budiman, Indonesia memiliki 75 ribu desa, dan jika 50 ribu di antaranya memanfaatkan 30 hektare lahan sawah dan kebun di setiap desa, serta membangun 60 ribu kandang sapi dan ayam baru, menciptakan 500 ribu tenaga kerja untuk dapur umum, serta mendirikan 20 ribu lumbung pangan di setiap kecamatan, maka hilirisasi pangan bisa terwujud.
"Seiring dengan hal tersebut, swasembada pangan akan tercapai dan sumber daya manusia berkualitas tercapai, pengangguran bisa dikurangi, dan impor pun bisa dikurangi, itulah pesan Bapak Prabowo dalam program Makan Gratis Bergizi," kata Budiman.
Ia menambahkan bahwa jika program Makan Bergizi Gratis berjalan optimal, uang senilai Rp8 miliar per tahun akan beredar di setiap desa untuk menggerakkan ekonomi rakyat dan menyediakan makan gratis. Dengan demikian, program ini dapat memberikan efisiensi pada 2029.
Baca Juga: Menu Makan Bergizi Gratis Ada yang Tanpa Susu, Ini Kata Badan Gizi Nasional
"Ketika 82 juta anak sudah dikasih makan gratis semua, akan dicanangkan sekitar Rp460 triliun per tahun, tetapi jika ini bisa terpenuhi oleh industri lokal kita bisa hemat Rp200 triliun per tahun dan kita bisa mandiri. Sehingga anak-anak cerdas dan rakyat miskin tidak ada, dan saya sudah tidak lagi bekerja karena kemiskinan dan kebodohan tidak ada lagi di Indonesia," jelasnya.
Dalam kunjungannya ke Karawang, Budiman didampingi oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Ricky Tamba, Dandim Karawang Letkol Infanteri Dede Hermawan, Kapolres Karawang AKBP Edwar Zulkarnain, serta sejumlah pejabat dari Pemkab Karawang.
Pada hari pertama pelaksanaan program di Karawang, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat mendistribusikan 3.000 paket makan bergizi gratis.