Tolak Bantu Bos Rental Mobil Ditembak Mati, Kapolsek Cinangka Dicopot!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Jan 2025, 00:15
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan. (Instagram) Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto memutuskan mencopot Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan. Ini buntut Asep Iwan yang menolak membantu bos rental mobil yang ditembak mati, saat hendak mengambil mobilnya yang dibawa kabur penyewa.

Pencopotan Kapolsek Cinangka tertuang dalam Surat Telegram Kapolda Banten Nomor: ST/26/I/KEP./2025, tanggal 7 Januari 2025.

"Kapolda Banten secara tegas telah menindaklanjuti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Kapolsek Cinangka beserta dua anggota lainnya terkait adanya dugaan ketidakprofesionalan dalam melaksanakan tugas," ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto, Selasa, 7 Januari 2025.

Usai dicopot, AKP Asep Iwan selanjutnya dipindahkan ke Pelayanan Markas (Yanma) Polda Banten bersama Brigadir DA dan Bripka DI.

"Mutasi ini dalam rangka pemeriksaan oleh Bidpropam Polda Banten yang dalam hal ini ketiga personel Polsek Cinangka tersebut dimutasikan ke Yanma Polda Banten," kata Didik.

Menurut Didik, Kapolda Banten berkomitmen untuk melakukan tindakan tegas kepada para personel yang melakukan pelanggaran.

"Sesuai komitmen Bapak Kapolda Banten Irjen Pol. Suyudi Ario Seto bahwa akan selalu mengedepankan pelaksanaan tugas secara profesional dan akan menindak tegas para personel Polda Banten jika terbukti melakukan pelanggaran," jelas Didik.

Sebelumnya, anak bos rental mobil yang ditembak mati, Ilyas Abdurrahman (48), Rizky Agam, mengaku pihaknya sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka. Ini dilakukan setelah pelaku yang membawa mobil Honda Brio milik korban, terlihat membawa senjata api.

"Ternyata pas kita samperin mobil tersebut di Saketi, Pandeglang ternyata sudah berpindah tangan, bukan dengan AS (peminjam) lagi. Namun ketika mau kita hampiri, seseorang dalam mobil itu bawa senjata api saat kita mau ambil mobil tersebut, jadi kita sebagai warga sipil tidak berani ambil tindakan," ujarnya, Kamis, 2 Januari 2025.

Akhirnya, para korban membiarkan pelaku melarikan diri, yang ternyata mobil tersebut juga diikuti oleh kendaraan lain.

"Ternyata dia dibuntuti satu mobil jadi ada dua, ada satu pengawal, mobil sigra hitam itu dari arah Pantai Carita sampai jalan Anyer. Selama perjalanan kita terus kejar di daerah Anyer itu mobil sempat berhenti sekitar 15 sampai 20 menitan," kata dia. 

Mereka lantas meminta bantuan ke Polsek Cinangka, namun ditolak. Penolakan ini bahkan perintah langsung dari Kapolsek.

“Kita ada inisiatif karena gak berani untuk ambil mobil tersebut itu, karena ada senjata api, akhirnya mampir ke Polsek Cinangka. Sayangnya, Polsek Cinangka kita minta pendampingan itu mereka keberatan untuk dampingi kita, minta izin ke ke Kapolsek juga keberatan," jelasnya.

Kapolsek Cinangka berdalih, pihak korban tak mampu memperlihatkan bukti kepemilikan kendaraan bermotor, sehingga pihaknya enggan mendampingi mereka. Selain itu, hal itu juga demi keselamatan anggotanya. AKP Asep Iwan pun meminta pihak korban membuat laporan terlebih dahulu, sesuai prosedur.

x|close