Viral Turis Kena Palak Tarif Tambahan di Tengah Laut

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Jan 2025, 09:52
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Kapal Arsip foto - Kapal (ANTARA (Teguh Prihatna))

Ntvnews.id, Bangkok - Sekelompok wisatawan di Pulau Koh Phangan, Thailand, mengalami pemerasan saat menggunakan taksi air. Mereka dimintai bayaran tambahan oleh kru kapal di tengah laut.

Kejadian ini diungkap melalui unggahan media sosial, Sabtu lalu, yang menceritakan insiden saat wisatawan diduga dipaksa membayar di tengah perjalanan malam.

Dilansir dari Khaosodenglish, Rabu, 8 Januari 2025, insiden tersebut terjadi pada malam tahun baru sekitar pukul 02.00. Saat itu, sekitar 20 wisatawan menaiki kapal menuju sebuah pub lokal.

Baca Juga: Viral Pria Tenteng Senjata Tajam Palak Tukang Gorengan Cewek di Pasar Baru Majalaya

Operator kapal tidak menginformasikan tarif sebelum keberangkatan. Di tengah laut, kru kapal meminta setiap penumpang membayar 400 baht atau sekitar Rp 180 ribu untuk perjalanan sekali jalan. Mereka bahkan mengancam tidak melanjutkan perjalanan jika penumpang tidak membayar.

"Ombak saat itu cukup besar, sehingga kami tidak punya pilihan untuk kembali. Mengingat insiden sebelumnya di mana seorang turis Korea meninggal dalam kecelakaan perahu, kami merasa terpaksa membayar," tulis salah satu penumpang.

Unggahan tersebut mendapat banyak kritik dari netizen yang menyebut tindakan itu tidak etis dan merusak citra pariwisata Thailand.

"Perilaku seperti ini benar-benar tidak bisa diterima," tulis seorang pengguna media sosial.
"Penipuan semacam ini akan membuat wisatawan berhenti datang," tambah lainnya.

Baca Juga: Brimob Dipalak 1 Miliar oleh Warga Sipil Papua untuk Lewati Jalan Umum

Namun, seorang operator kapal dari Pantai Rin membela kru tersebut dengan alasan adanya pengalaman buruk sebelumnya di mana penumpang melarikan diri tanpa membayar setelah tiba di pantai.

"Ini bukan tentang bersikap kejam, tetapi melindungi mata pencaharian kami," ujar operator itu.

Direktur Kantor Pelabuhan Regional Koh Phangan, Wijak Chupharekit, mengungkapkan bahwa otoritas setempat sedang menyelidiki insiden ini. Ia juga telah menjadwalkan pertemuan dengan sekitar 50 operator taksi air pada 7 Januari 2025 untuk menyusun pedoman layanan yang lebih baik.

"Kami perlu memastikan bahwa kualitas layanan transportasi di Koh Phangan tetap terjaga agar reputasi pulau ini sebagai destinasi wisata tidak tercoreng," kata Wijak.

Insiden ini juga menyoroti pentingnya regulasi transportasi wisata di Koh Phangan, pulau yang terkenal dengan Pesta Bulan Purnama dan keindahan pantainya.

x|close