Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah kisah haru datang dari Gorontalo, Sulawesi Utara. Seorang siswa sekolah dasar menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah aksinya yang menyentuh hati terekam kamera.
Alih-alih menyantap makanan gratis dari program pemerintah, anak ini justru memilih menyimpan makanannya untuk diberikan kepada sang ibu di rumah.
Video yang diunggah oleh akun TikTok Rasni Adam pada Selasa, 7 Januari 2025 ini langsung viral. Dalam video tersebut, terlihat momen saat para siswa membuka kotak makan siang yang berisi lauk pauk lezat.
Namun, berbeda dengan teman-temannya, siswa tersebut hanya memandangi makanannya, lalu menutup kembali kotaknya.
"Silakan dimakan, kenapa tidak mau makan?" tanya orang di video tersebut, dikutip Rabu, 8 Januari 2025.
"Mau kasih makan mama," jawab anak itu.
"Kenapa mau kasih mama?" tanya orang di video itu lagi.
"Ya, di rumah tidak ada nasi," kata anak tersebut.
"Betul tidak ada nasi? Masya Allah, Tabarakallah," ucap orang di video saat mendengar jawaban anak itu.
Lihat postingan ini di Instagram
Video ini lantas memantik reaksi emosional dari ribuan warganet. Banyak yang mengaku tersentuh, bahkan menangis, mendengar kisah siswa tersebut.
"Nangis gue tiap FYP. Inget dulu berangkat sekolah sering perut kosong. Soalnya, nenek belum beli beras, terus siang hari lapar, jadi kuli jastip teman beli jajanan biar dapat jajan," komentar seorang warganet.
"Makasih pak Prabowo, masih banyak orang kelaparan di luar sana, makan gratis ini sangat membantu," tulis yang lain.
"Dari program makan gratis secara tidak langsung kita bisa mendata orang-orang yang benar-benar tidak mampu dalam ekonomi," tambah warganet lain.
Dalam hal ini, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaksanakan serentak di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi pada hari perdananya, 6 Januari 2025.
Pemerintah menargetkan program MBG bisa menyentuh tiga juta penerima manfaat selama Januari hingga Maret 2025, terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah ini terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.