Kalori Dalam MBG Sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang

Ntvnews.id, Jakarta - Dokter spesialis gizi klinik, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK Subsp. PK, yang merupakan lulusan Universitas Indonesia, menyatakan bahwa besaran kalori pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah sesuai dengan pedoman gizi seimbang per sekali makan.

"MBG yang disajikan dengan komposisi terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah sudah sesuai dengan sajian sekali makan berdasarkan pedoman gizi seimbang," kata Luciana, Rabu 8 Januari 2025.

Baca Juga: Viral Pungli di Program Makan Siang Gratis, Ini Kata Badan Gizi

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditujukan untuk anak dan remaja di tingkat SD hingga SMA. Setiap porsi MBG telah disesuaikan dengan kebutuhan kalori, yakni 600 kalori untuk siswa SMP dan 300 kalori untuk siswa SD.

Luciana menjelaskan bahwa berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, anak usia 7-9 tahun membutuhkan sekitar 1.650 kilokalori per hari, sementara anak usia 10-12 tahun memerlukan sekitar 1.900-2.000 kilokalori per hari.

Untuk remaja usia 13-18 tahun, kebutuhan kalori mereka lebih tinggi, yakni sekitar 2.100-2.650 kilokalori per hari.

"Perbedaan usia anak dan remaja tentu akan membedakan kebutuhan gizinya sehingga memengaruhi porsi makan yang diberikan," katanya.

Luciana juga menilai bahwa menu MBG yang dibagikan kepada para siswa tetap mencukupi kebutuhan gizi meskipun tidak mengandung susu. Menurutnya, susu dapat digantikan dengan sumber protein lain, seperti ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Momen Gibran Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis di SMPN 270 Jakarta Utara

MBG, yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, resmi diberlakukan mulai 6 Januari di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia.

Program ini menyasar anak-anak usia sekolah, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA, serta balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam rangka mencapai target Indonesia Emas 2045.

(Sumber Antara)