Jeju Air Pangkas Hampir 1.880 Penerbangan Buntut Kecelakaan Fatal

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Jan 2025, 19:03
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Korea Selatan mengumumkan pada Senin (6/1/2025) pihaknya akan meminta bantuan Jepang untuk melakukan investigasi bersama terkait kecelakaan pesawat mematikan yang merenggut 179 nyawa pada 29 Desember lalu. Korea Selatan mengumumkan pada Senin (6/1/2025) pihaknya akan meminta bantuan Jepang untuk melakukan investigasi bersama terkait kecelakaan pesawat mematikan yang merenggut 179 nyawa pada 29 Desember lalu. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Jeju Air Co mengumumkan rencana untuk memangkas hampir 1.880 penerbangan pada kuartal pertama 2025 sebagai langkah untuk meningkatkan keselamatan operasional setelah kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat Boeing 737-800 miliknya.

Dalam pernyataan resmi pada Rabu, maskapai berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan ini mengungkapkan akan mengurangi 1.878 penerbangan, terdiri atas 838 rute domestik dan 1.040 rute internasional, yang berlaku selama musim dingin hingga Maret.

Seorang juru bicara Jeju Air yang dihubungi melalui telepon menambahkan bahwa perusahaan juga berencana memangkas tambahan 30 penerbangan dalam waktu dekat, sehingga total pengurangan penerbangan akan melebihi 1.900 pada kuartal pertama.

Baca juga: BPS: Deflasi Tarif Pesawat Dipicu Kebijakan Penurunan Harga Tiket

Kecelakaan tersebut melibatkan pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari Bangkok, Thailand, menuju Muan, Korea Selatan bagian barat daya. Pesawat tersebut membawa 181 penumpang dan awak ketika mengalami insiden saat mendarat darurat di Bandara Muan pada 29 Desember 2024.

Pesawat itu meledak menjadi kobaran api setelah menabrak struktur seperti tanggul, menyebabkan 179 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tragis tersebut.

Penyelidik telah mengidentifikasi beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan, termasuk serangan burung, kerusakan roda pendaratan, dan adanya penghalang beton di landasan pacu.

Pejabat Pemerintah Korea Selatan mengungkapkan bahwa rekaman suara dari alat perekam suara kokpit (CVR) pesawat tersebut telah berhasil diamankan. “CVR tersebut berisi hingga dua jam rekaman, dan kami telah mengamankan data dalam kapasitas maksimum,” ujar Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi, Kamis, 2 Januari 2025.

Proses konversi data dari CVR pesawat Boeing 737-800 Jeju Air menjadi rekaman suara telah selesai dilakukan. Pihak berwenang kini mulai menganalisis isi rekaman tersebut dan akan menyusun transkrip percakapan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

(Sumber: Antara)

x|close