Belum Dilantik, Trum Sudah Mau Ambil Alih Greenland Hingga Terusan Panama

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Jan 2025, 07:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Reuters) Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Reuters)

Ntvnews.id, Washington DC - Kontroversi yang melibatkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terus berlanjut.

Pekan ini, Trump kembali mengungkit rencananya untuk merebut Terusan Panama dan Greenland, yang merupakan bagian dari agenda ekspansionis yang dia nyatakan sejak memenangkan Pemilihan Presiden AS.

Dilansir dari NY Post, Kamis, 9 Januari 2025, Dua minggu sebelum pelantikannya kembali sebagai Presiden AS, Trump mulai memaparkan kebijakan luar negeri yang lebih agresif tanpa memperhitungkan diplomasi atau kekhawatiran dari sekutu-sekutu AS.

Baca Juga: Trump Bakal Ganti Nama Teluk Meksiko, Jadi Apa?

Dalam konferensi pers yang digelar di Florida, seperti dilansir Reuters, Kamis, 9 Januari 2025, Trump secara terbuka menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan militer atau ekonomi dalam upaya merebut Terusan Panama dan Greenland.

Saat ditanya apakah dia bisa meyakinkan dunia bahwa dia tidak akan menggunakan pemaksaan militer atau ekonomi dalam usaha tersebut, Trump menjawab, "Tidak, saya tidak bisa meyakinkan Anda mengenai keduanya."

Namun, dia menambahkan, "Saya bisa katakan ini, kita membutuhkan mereka untuk keamanan ekonomi."

Trump bahkan mengungkapkan bahwa dia akan memberlakukan tarif terhadap Denmark jika negara tersebut menolak tawarannya untuk membeli Greenland, yang menurutnya penting bagi keamanan nasional AS. Sebelum pernyataan ini, putra sulungnya, Donald Trump Jr, telah tiba di Greenland untuk kunjungan pribadi.

Baca Juga: FBI Klaim Bukan Tindakan Terorisme Soal Tentara AS yang Ledakan Diri Hotel Milik Trump

Pemerintah Denmark menegaskan bahwa Greenland, yang merupakan bagian dari kerajaan Denmark dengan pemerintahan sendiri, tidak untuk dijual.

"Saya rasa ini bukan cara yang baik untuk berkonflik satu sama lain dengan cara finansial, apalagi kita adalah sekutu dan mitra dekat," kata Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, pada Selasa, 7 Januari malam sebagai respons atas komentar Trump.

Dalam konferensi pers yang sama, Trump juga mengungkapkan kembali idenya untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS. Dia juga menegaskan akan menuntut peningkatan belanja pertahanan yang jauh lebih tinggi dari sekutu-sekutu NATO dan berjanji untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.

x|close