Ntvnews.id, Jakarta - Heinz von Foerster, seorang ilmuwan Austria-Amerika yang juga profesor di Universitas Illinois, mengejutkan dunia dengan prediksinya bahwa kiamat akan terjadi pada Jumat, 13 November 2026.
Von Foerster menggunakan perhitungan matematika kompleks untuk memperkirakan masa depan umat manusia. Ia menggambarkan jika manusia terus menghindari bencana besar, membangun masyarakat global yang kooperatif, dan menciptakan teknologi pangan tanpa batas, populasi dunia tetap akan menghadapi tantangan besar.
Baca Juga: Baba Vanga Ramal Kiamat Bakal Terjadi Tahun 2025, Isinya Bikin Merinding!
"Untuk alasan yang jelas akan disebut 'kiamat,' karena pada tanggal itulah N (jumlah 'elemen,' atau orang) menjadi tak terbatas, dan populasi yang cerdas memusnahkan dirinya sendiri," kata Foerster.
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut persamaan yang ia buat, populasi manusia akan mencapai titik kritis pada tanggal tertentu. Ia menyebutkan, "Pada hari itu, jumlah populasi akan menjadi tak terbatas, dan umat manusia dapat memusnahkan dirinya sendiri."
Dari perhitungan ilmiah yang dilakukan, Foerster menetapkan tanggal Jumat, 13 November 2026, sebagai puncak kehancuran. Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan populasi yang begitu cepat akan menciptakan tekanan besar pada sumber daya yang ada, termasuk teknologi pangan paling canggih sekalipun.
Baca Juga: Banjir Bandang di Mekkah Disebut Tanda Kiamat, Benarkah?
Foerster juga menekankan, pertumbuhan populasi yang kian cepat adalah tanda bahaya besar, bahkan teknologi pangan terbaik tak bisa mengimbangi kecepatan tersebut. Ia kemudian mencatat jika masalah ini tidak hanya dipengaruhi kekuatan alam, namun juga oleh kekuatan sosial yang kian dominan di kehidupan manusia.