Ntvnews.id, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menginformasikan bahwa lima wilayah Rukun Tetangga (RT) di Jakarta masih terendam banjir dengan kedalaman antara 25 hingga 35 cm.
"Kami melaporkan bahwa saat ini ada banjir di lima RT dan tiga ruas jalan," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, di Jakarta pada Kamis, 9 Januari 2025.
Dia menjelaskan, banjir yang melanda lima RT tersebut disebabkan oleh hujan yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada hari itu.
Hujan yang turun menyebabkan Pos Sunter Hulu memasuki status Waspada/Siaga 3 pada pukul 05.00 WIB dan Pos Angke Hulu juga Siaga 3 pada pukul 07.00 WIB, yang mengakibatkan banjir di beberapa lokasi di Jakarta.
Baca juga: Banjir di Jalan Raya Joglo Jakbar Belum Surut, Siap-siap Macet
Menurut penjelasan Yohan, hingga pukul 10.00 WIB, ada lima RT yang tergenang banjir, empat di antaranya berada di Jakarta Barat, yakni di Kelurahan Kedaung Kali Angke (tiga RT) dan Kelurahan Kalideres (satu RT), serta satu RT di Jakarta Timur, tepatnya di Kelurahan Rawa Terate.
Tiga ruas jalan yang terendam banjir yaitu Jalan Strategi Raya di Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jalan Bojong Raya di Kelurahan Rawa Buaya, dan Jalan Kapuk Raya GG Langgar, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
"Sampai saat ini, tidak ada laporan mengenai pengungsi," tambahnya.
Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta telah menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi puncak musim hujan, terutama terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Baca juga: Jakarta Siap Hadapi Puncak Musim Hujan, 176 RT Bakal Dikepung Banjir
"Kami menyiapkan personel gabungan yang akan bertugas selama 24 jam dari seluruh instansi terkait," ujar Mohamad Yohan.
Ia juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil langkah antisipasi menghadapi puncak musim hujan dengan menyiagakan 267 kantor kelurahan yang berfungsi sebagai posko siaga bencana.
Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga memiliki posko pemantauan bencana tingkat provinsi yang beroperasi 24 jam untuk memantau kondisi posko siaga di seluruh wilayah Jakarta.
(Sumber: Antara)