Gus Miftah Tampil Perdana di Pengajian: Disuguhi Kopi Saya Minum, Kalo Es Teh Trauma

Ntvnews.id, Jakarta - Gus Miftah, yang kembali mengisi acara pengajian, mengungkapkan bahwa dirinya mengalami trauma dengan es teh setelah sebelumnya menjadi viral karena dianggap menghina. Hal ini disampaikannya dalam sebuah pengajian yang videonya kembali menarik perhatian publik.

Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat berada di atas panggung untuk memberikan ceramah. Ia duduk di sebuah panggung yang dikelilingi oleh beberapa orang berpeci. Saat memulai pembicaraannya, Gus Miftah menggunakan nada bicara yang terdengar datar.

"Saya masih berat untuk kembali naik panggung. Tapi karena disuguhi kopi, ya saya berangkat. Insyaallah kalau kopi saya minum, kalau es teh saya trauma," ujar Gus Miftah, seperti dilansir dari akun Instagram @lagi.viral pada Kamis, 9 Januari 2025.

Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024). (Antara)

Pernyataan tersebut memicu beragam reaksi di masyarakat. Sebagian orang menganggapnya sebagai gurauan ringan, namun ada pula yang menghubungkannya dengan kontroversi yang sempat terjadi sebelumnya.

Nama Gus Miftah menjadi perhatian publik setelah komentarnya terhadap seorang penjual es teh dalam sebuah pengajian dinilai kurang pantas.

Peristiwa ini memunculkan kritik dari berbagai pihak yang berpendapat bahwa sebagai tokoh agama, Gus Miftah seharusnya lebih bijak dalam memilih kata-kata.

Kontroversi lainnya yang melibatkan Gus Miftah adalah video olok-olok terhadap seniman Yati Pesek, yang diduga turut melibatkan dirinya.

Gus Miftah Menangis di Acara Ponpes Ora Aji (Tangkapan Layar)

Kejadian tersebut memperburuk citranya di mata masyarakat. Setelah menjadi viral dan mendapat kritik tajam, Gus Miftah akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang keagamaan.

Kembalinya Gus Miftah ke panggung dengan menyampaikan candaan yang mengundang tawa bisa jadi merupakan usahanya untuk mencairkan suasana.

Namun, sejumlah warganet berpendapat bahwa Gus Miftah perlu lebih memperhatikan sensitivitas publik, terutama di tengah sorotan tajam yang sedang mengarah padanya.