Pesawat Militer AS F-35B Jatuh dan Terbakar di New Mexico, Pilot Terluka Parah

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah jet tempur siluman milik Amerika Serikat terjatuh di sekitar lapangan terbang di Albuquerque International Sunport, bandara internasional utama yang berada di New Mexico. Kecelakaan ini terjadi pada Rabu, 29 Mei 2024 waktu setempat. 

Beruntung, pilot pesawat tempur itu selamat usai menekan pelontar diri dan dirawat di rumah sakit. Pesawat yang dipakai sang pilot berjenis F-35B Joint Strike Fighter Lightning II. Saat ini, kondisi pilot tersebut masih stabil, namun terluka parah akibat terlempar ke udara. 

Menurut kronologi yang dibagikan, pesawat lepas landas dan mendarat vertikal hingga jatuh dan terbakar di sekitar lapangan terbang di New Mexico. Peristiwa ini terjadi setelah pengisian bahan bakar di Pangkalan Angkatan Udara Kirtland, kata Lockheed Martin.

Pesawat Tempur F-36B Milik AS (military.com)

“Sebuah F-35B dalam perjalanan dari Fort Worth, Texas, ke Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California, jatuh setelah berhenti mengisi bahan bakar di Pangkalan Angkatan Udara Kirtland, New Mexico,” menurut pernyataan perusahaan dilansir dari ABC News. 

“Ini adalah pesawat yang dimiliki dan dioperasikan oleh Pemerintah AS yang diterbangkan oleh pilot pemerintah dan berhasil melontarkan diri dengan selamat. Pesawat tersebut merupakan jet uji yang dilengkapi dengan Technology Refresh 2 (TR-2) dan dipindahkan ke Edwards AFB untuk modifikasi peralatan uji tambahan,” tambahnya. 

Perusahaan yang memproduksi pesawat tersebut mengatakan bahwa keselamatan merupakan prioritas mereka dan akan selalu mengikuti protokol investigasi yang sesuai. Pesawat militer tersebut hendak dipindahkan setelah mengalami modifikasi alat uji tambahan. 

Pesawat Tempur F-36B Milik AS (Tangkapan Layar: Instagram)

“Pesawat tersebut merupakan pesawat uji pengembangan yang dipindahkan dari Lockheed Martin di Fort Worth, Texas, ke Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California. Pemerintah menerima (DD-250) pesawat tersebut pada September 2023 dan baru-baru ini mengalami modifikasi untuk menambah alat uji tambahan” kata JPO dalam sebuah pernyataan. 

Sementara itu, pilot tersebut berasal dari Badan Manajemen Kontrak Pertahanan, bukan pilot Korps Marinir Amerika Serikat. Ia menerbangkan pesawat tersebut dengan misi pemindahan dari pabrik di Lockheed Martin untuk diserahkan kepada mereka.