20 Orang Tewas dalam Insiden Baku Tembak di Dekat Istana Presiden Chad

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jan 2025, 13:33
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Serangan di Istana Presiden Chad Serangan di Istana Presiden Chad

Ntvnews.id, N'Djamena - Sebuah serangan dramatis mengguncang N'Djamena, ibu kota Chad, ketika sekelompok pria bersenjata mencoba menyerbu istana presiden saat Presiden Mahamat Idriss Deby Itno berada di dalamnya.

Dilansir dari SCMP, Jumat, 10 Januari 2025, menyebut bahwa serangan tersebut gagal dan mengakibatkan 18 penyerang serta dua tentara tewas, sebagaimana diungkapkan oleh jaksa nasional pada Kamis, 9 Januari 2025.

Deby menyebut serangan ini sebagai upaya untuk "menghancurkannya." Tayangan televisi nasional menunjukkan lebih dari sepuluh pria bersenjata berada di pintu masuk kompleks istana, menyerang dan memukuli para penjaga.

Baca Juga: Tragis! Warga Mukomuko Tewas di Kebun Sawit, Diduga Jadi Korban Serangan Harimau

Baku tembak terdengar di dekat kompleks presiden pada Rabu malam, dengan jalan-jalan menuju istana diblokir dan tank-tank militer

 Juru bicara pemerintah sekaligus menteri luar negeri, Abderaman Koulamallah, menyatakan bahwa kelompok penyerang, yang terdiri dari 24 orang, membawa senjata api, parang, dan pisau, berpura-pura mengalami kerusakan mobil sebelum menyerang penjaga istana.

"Mereka menewaskan dua tentara dan melukai lima lainnya dengan serius," ujar Koulamallah. Jaksa Oumar Kedelaye menambahkan bahwa 18 penyerang tewas dalam pertempuran, sementara enam lainnya terluka.

Presiden Deby, yang mengambil alih kekuasaan setelah ayahnya Idriss Deby tewas dalam pertempuran melawan pemberontak pada 2021, memuji keberanian pasukan pengawalnya. "Para penyerang yang berniat menghancurkan saya dihancurkan oleh keberanian dan kewaspadaan Pengawal Presiden," tulisnya di Facebook.

Koulamallah menjelaskan bahwa para penyerang berasal dari kawasan kumuh di selatan N'Djamena dan diyakini dalam keadaan mabuk serta terpengaruh narkoba. "

Situasi sepenuhnya terkendali, dan upaya destabilisasi berhasil digagalkan," katanya dalam video yang diunggah di media sosial, dengan tentara bersenjata di sekitarnya.

Keamanan yang diperketat dan penghalang jalan di sekitar istana presiden telah dicabut pada pagi hari berikutnya, dengan lalu lintas kembali normal. Koulamallah menyebut bahwa serangan ini kemungkinan bukan aksi teroris.

Baca Juga: Serangan Truk di New Orleans, Donald Trump: Ini Akibatnya Punya Perbatasan Terbuka dan Pemimpin Lemah!

Serangan ini terjadi di tengah situasi yang menantang bagi Chad, yang kerap menghadapi ancaman dari kelompok jihad Boko Haram di wilayah Danau Chad. Chad juga baru-baru ini memutus hubungan militer dengan Prancis dan mempererat hubungan dengan Rusia.

Moskow mengutuk serangan ini sebagai upaya melawan "kepemimpinan yang sah," sementara Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyatakan dukungannya terhadap Chad melalui media sosial.

Beberapa jam sebelum serangan terjadi, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, bertemu dengan Presiden Deby sebagai bagian dari turnya ke negara-negara Afrika, sebelum melanjutkan perjalanan ke Nigeria.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan mayat berserakan di dekat istana presiden, dengan beberapa orang yang masih hidup diikat dan duduk di tanah. Semua tampak berpakaian sipil. Namun, seorang tokoh oposisi, Max Kemkoye, menyuarakan keraguan terhadap versi pemerintah, menyebutnya sebagai "rekayasa."

Serangan ini terjadi kurang dari dua minggu setelah pemilihan umum di Chad, yang diklaim pemerintah sebagai langkah menuju pemerintahan sipil. Namun, pemilu tersebut diwarnai oleh partisipasi rendah, seruan boikot, dan tuduhan kecurangan. Presiden Deby sebelumnya memenangkan pemilu pada Mei dengan tuduhan kecurangan serupa dari oposisi.

Sejak merdeka dari Prancis pada 1960, Chad menghadapi ketidakstabilan berkepanjangan, termasuk perang saudara, invasi Libya, dan berbagai upaya destabilisasi.

x|close