Megawati: KPK Cuma Usut Kasus Kroco!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jan 2025, 16:38
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gedung KPK. (NTVNews.id) Gedung KPK. (NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengkritisi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Megawati menilai KPK hanya menyasar kasus korupsi dengan nilai kerugian kecil.

Ini dinyatakan Megawati dalam pidato politiknya di acara HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari 2025. Mulanya, Megawati bicara soal keprihatinannya terhadap kondisi hukum di Indonesia saat ini.

"Saya sekarang bingung hukum yang benar itu adanya di mana? Saya bikin MK, itu konstitusi toh, betul atau salah? Lah tapi kok dibikinnya koyo ngono nggak ada marwahnya gitu loh," ujar Megawati.

Megawati lantas membahas perihal kontribusinya dalam mendirikan KPK saat masih menjabat Presiden RI. Megawati kemudian mengkritik kinerja KPK yang hanya mengusut kasus korupsi kecil. Dia menantang KPK untuk mengusut kasus dengan kerugian keuangan negara triliunan rupiah.

"Saya bikin KPK, 'Loh ngopo kok de'e hanya digoleki kroco-kroco ngono loh. Loh mbok yang bener-bener ngono seng yang jumlahnya T, T, T, T, T, ngono loh'," tuturnya.

Megawati mengaku sadar pernyataannya ini akan memicu banyak kritik. Tapi, ia mengaku hanya ingin KPK bekerja dengam maksimal dalam memberantas korupsi di Indonesia.

"Nanti kalau saya ngomong gini, 'Tuh Bu Mega hanya mengkritik saja, mengkritik saja', lah ya nggak lah orang bener, orang bener. Saya ingin KPK itu yang bener, orang yang bikin saya juga. Bingung saya, kecuali orang lain," kata Megawati.

Menurut dia, pendirian KPK tidak mudah. Ia mengaku harus berselisih dengan banyak orang untuk mendirikan lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Untuk menjadikan KPK itu dipikir gampang, nggak. Saya aja berantem dulu. Karena apa? Itu sifatnya Ad Hoc. Untuk apa? Itu tap untuk membantu yang namanya polisi dan kejaksaan karena di dalam menjalankan tugasnya itu tidak maksimal," tandas Presiden ke-5 RI itu.

x|close