Ntvnews.id, Jakarta - Kasus dugaan perundungan yang dialami seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Yayasan AS berinisial MI, menjadi perhatian publik setelah diunggah oleh akun Instagram @medsos_rame pada Jumat, 10 Januari 2025.
Kejadian ini diduga terjadi di kota Medan, Sumatera Utara ini disebut akibat tunggakan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan uang buku yang belum dibayarkan oleh orang tua siswa.
Baca Juga: Viral! Siswa SD di Gorontalo Simpan Makanan Gratis untuk Ibu: Di Rumah Tidak Ada Nasi
Dalam unggahan tersebut, terlihat percakapan emosional antara orang tua siswa dan wali kelas yang memicu simpati dan kemarahan dari warganet.
Lihat postingan ini di Instagram
Orang tua MI, Am, menceritakan bahwa anaknya dihukum dengan cara yang tidak manusiawi. MI, yang duduk di kelas IV, diasingkan oleh wali kelas dan diminta belajar di lantai selama beberapa hari karena keluarganya belum mampu melunasi tunggakan sekolah.
"Bu dia pergi ke Sekolah mau nangis, mak M malu duduk di bawah. Gimana perasaan ibu sama anak kae gini." ungkap Am dengan nada penuh emosi.
Dalam percakapan yang beredar, wali kelas tersebut justru menanyakan alasan Am tidak mengambil rapor anaknya.
"Terus kenapa ibu nggak ngambil rapor, kenapa salah saya?" tanya wali kelas.
Am pun menjawab bahwa keluarganya memang sedang mengalami kesulitan finansial.
"Posisi saya kan memang belum ada uang. Saya bilang nanti," jawab orang tua siswa, Am.
Am mengaku sangat terkejut dan kecewa saat mengetahui bahwa anaknya dihukum dengan cara tersebut. Menurut penuturannya, sejak masuk kembali ke sekolah setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 6 Januari 2025, MI telah menjalani hukuman yang membuatnya merasa malu dan tertekan.
Akibat perlakuan tersebut, MI mengalami gangguan psikologis. Ia merasa malu untuk kembali ke sekolah karena tindakan wali kelas yang mengasingkannya di depan teman-temannya.
Kasus ini memicu reaksi keras dari warganet yang mengecam tindakan wali kelas tersebut.
Sejauh ini, pihak Yayasan AS belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.