Mengenang 2 Tahun Berpulangnya Darsono, Pendiri Kampus 'Murah' Unpam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Jan 2025, 11:45
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Marco Tampubolon
Editor
Bagikan
Heru Riyadi saat ziarah ke makam pendiri Yayasan Sasmita Jaya, yayasan yang menaungi Universitas Pamulang (Unpam). Heru Riyadi saat ziarah ke makam pendiri Yayasan Sasmita Jaya, yayasan yang menaungi Universitas Pamulang (Unpam).

Ntvnews.id, Jakarta - Pada 30 Desember 2024 lalu, genap dua tahun wafatnya Darsono, pendiri Yayasan Sasmita Jaya. Meski telah berpulang, hingga kini 'warisan terbesar' Darsono masih terus berdiri dan dirasakan manfaatnya oleh banyak pihak. 'Warisan' ini berupa hadirnya Universitas Pamulang (Unpam), perguruan tinggi yang dinaungi Yayasan Sasmita Jaya.

Berkat Darsono lah, Unpam hadir sebagai universitas dengan biaya yang terjangkau bagi seluruh kalangan masyarakat. Termasuk untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Unpam mungkin bisa dibilang sebagai perguruan tinggi paling murah di Indonesia, bahkan dunia.

Meski murah, kualitas pendidikan di Unpam tetap dijaga. Ini dibuktikan dengan kompetensi yang baik dari dosen perguruan tinggi tersebut, akreditasi yang juga baik, serta berbagai fasilitas pendukung yang disediakan. Kualitas alumninya pun bisa diuji.

Karena murah namun tak murahan, wajar akhirnya kampus ini banyak diminati masyarakat. Per Oktober 2024, Unpam memiliki 102 ribu mahasiswa. Jumlah mahasiswa tersebut tersebar di empat lokasi kampus. Para mahasiswa, terbagi dalam 40 program studi (prodi) pada 11 fakultas.

"Dulu kampus kalau cari mahasiswa harus diiklankan, kampus lain juga begitu sekarang. Kalau Unpam datang sendiri mahasiswa," ujar dosen Fakultas Hukum Unpam, Heru Riyadi, Sabtu, 11 Januari 2025.

Menurut Heru, untuk tahun lalu saja, puluhan ribu orang mendaftar jadi mahasiswa Unpam. Dari sisi tertentu, kata dia, Unpam unggul dibandingkan perguruan tinggi negeri (PTN).

"Tahun lalu kalau tidak salah ada 28 ribu mahasiswa baru, dari dua gelombang," ucapnya.

"Kampus negeri harusnya malu sama kita, sudah dibiayai APBN, tapi masih pungut uang gedung dan pungutan-pungutan lainnya. Kita nggak ada," sambung Heru.

Mahasiswa Unpam sendiri berasal dari berbagai latar belakang sosial maupun ekonomi. Ada yang merupakan abdi negara atau pegawai swasta, yang ingin mengejar jenjang karier. Bahkan, kalangan bawah yang hendak mengubah nasib, tak sedikit jumlahnya.

"Saya sehari-hari ojol (pengemudi ojek online). Mau memperbaiki ekonomi dengan cara kuliah di Fakultas Hukum Unpam," kata Wahyu.

Keberadaan Unpam, menurut Wahyu sangat membantu dirinya. Karena melalui penghasilannya yang terbatas, ia tetap bisa mengenyam pendidikan tinggi.

"Ibu saya kerjanya penjaga anak orang, alias baby sitter dengan upah Rp 1,5 juta per bulan. Dia single parent dan saya punya adik yang masih sekolah," tutur Wahyu.

"Adanya Unpam sangat membantu saya dan keluarga secara pribadi. Dengan penghasilan ojol saya ikut membantu orang tua memenuhi kebutuhan, tapi tetap bisa kuliah," imbuh mahasiswa semester 8 ini.

Kebermanfaatan Unpam bagi masyarakat kelas bawah ini juga diakui oleh Praja, mahasiswa Unpam lainnya. Ia mengaku banyak dari teman-temannya di perkuliahan, yang memutuskan mengenyam pendidikan tinggi di universitas dengan rektor E. Nurzaman itu, guna merubah peruntungan.

"Sering saya lihat mahasiswa Unpam berasal dari masyarakat ekonomi bawah atau pas-pasan. Ada buruh pabrik, sekuriti sampai ART kuliah di Unpam," jelas dia.

"Mereka semua kuliah di Unpam, tujuannya cuma satu, yaitu merubah nasib. Mereka pilih Unpam ya karena itu yang paling ramah bagi kantong mereka," sambung Praja.

Adapun Heru menilai, begitu banyak orang yang terbantu akibat dari hadirnya Unpam. Mulai dari lulusan, dosen, hingga keluarga mereka. Diketahui, jumlah dosen di Unpam sebanyak 2.200-an orang. Sementara lulusan Unpam, angkanya lebih dari 58 ribu orang.

"Jumlahnya bisa puluhan ribu orang yang terbantu, bahkan mungkin ratusan ribu. Karena setiap lulusan yang akhirnya mendapatkan pekerjaan yang meningkatkan taraf hidupnya itu kan pasti punya keluarga, minimal dua orang, jadi tinggal dikali saja," jelas dia.

Kebersamaan Heru Riyadi dengan almarhum Darsono. Kebersamaan Heru Riyadi dengan almarhum Darsono.

Karena luar biasa besar dan banyak manfaat dari berdirinya Unpam, Heru mengajak seluruh pihak untuk senantiasa berterima kasih kepada Darsono. Ia berharap agar jasa besar pria kelahiran Yogyakarta itu bagi masyarakat, dapat terus dikenang. Setidaknya oleh perguruan tinggi yang Darsono bidani.

"Caranya mungkin pihak kampus bisa menggelar simposium atau kegiatan lain yang sesuai, setiap tahunnya. Kalau haul kan sudah dilaksanakan pihak keluarga," kata Heru yang dekat dengan almarhum Darsono dan keluarganya ini.

"Hal itu untuk mengenang jasa dan budi almarhum kepada dunia pendidikan, yang bukan hanya bagi masyarakat Tangerang Selatan atau Banten, tapi bahkan juga Indonesia," lanjut dia. 

x|close