Tak Bisa Hentikan Genosida di Rafah Palestina, Erdogan Lemparkan Kata-kata Nyelekit ke PBB

NTVNews - 31 Mei 2024, 14:00
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan (AFP)

Ntvnews.id, Ankara - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bahwa tidak ada negara yang dapat merasa aman kecuali Israel mematuhi hukum internasional.

Dilansir dari Anadolu, Jumat, 31 Mei 2024, pernyataan Erdogan mengacu pada tindakan Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh bulan, meskipun telah ada keputusan dan resolusi yang menentangnya. 

"Erdogan menegaskan bahwa tidak ada keamanan bagi suatu negara kecuali Israel mematuhi hukum internasional dan mengakui kewajiban-kewajiban yang timbul dari ketaatan terhadap hukum tersebut," kata Erdogan dalam pidatonya di parlemen Turki.

Israel Gempur Rafah Palestina <b>(Istimewas)</b> Israel Gempur Rafah Palestina (Istimewas)

Selain itu, Erdogan menyoroti bahwa Israel merupakan ancaman tidak hanya bagi Palestina atau Gaza, tetapi juga bagi perdamaian global dan kemanusiaan secara keseluruhan.

Erdogan mengecam serangan Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah, Gaza Selatan pada Minggu, 26 Mei lalu yang menyebabkan setidaknya 45 orang tewas dan memicu kebakaran yang cepat meluas melalui tenda-tenda dan akomodasi sementara.

Baca Juga:

Gantikan Yusril Ihza Mahendra, Fahri Bachmid Sebut PBB Punya Banyak Kader Mumpuni

5 Negara Sekutu Dekat AS Ini Setujui Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dia mengkritik kegagalan sistem internasional, termasuk organisasi seperti PBB, dalam menghentikan kekejaman yang tengah berlangsung di Gaza, dimana lebih dari 36.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa dan menyebabkan kerusakan yang luas, pengungsian massal, dan kondisi kelaparan yang parah. 

Erdogan menanyakan, "Apakah PBB masih bermanfaat jika tidak mampu menghentikan genosida yang terjadi di depan mata kita di abad ke-21?" 

"Ia menyoroti bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan gagal melindungi staf atau pekerja bantuan kemanusiaan mereka sendiri, apalagi menghentikan genosida. Erdogan menyatakan bahwa bukan hanya nyawa manusia yang melayang di Gaza, tetapi juga semangat PBB," tambahnya.

Baca Juga:

Viral di Medsos, 'All Eyes on Rafah' Sudah Diunggah 45 Juta Orang

PBB Khawatir Serangan Balas Dendam Israel Targetkan Pusat Nuklir Iran

Erdogan juga mengecam Barat atas dugaan keterlibatannya dalam konflik Israel di Gaza. Dia menegaskan bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah di tempat tinggal mereka. Erdogan mengkritik tindakan kekejaman yang disiarkan langsung oleh Netanyahu dan menyalahkan Amerika Serikat serta kepala negara dan pemerintahan Eropa karena diam terhadap barbarisme Israel. 

Ia menambahkan bahwa nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan berbicara, pers, hak perempuan, dan anak-anak telah hancur karena kematian manusia di Gaza.

x|close