Ntvnews.id, Singapura - Jumlah kasus COVID-19 di Singapura telah meningkat dua kali lipat dalam beberapa minggu terakhir, mencapai 25.900 kasus pada tanggal 5-11 Mei, menurut data dari Kementerian Kesehatan (MOH).
Dilansir dari CNA, Jumat, 31 Mei 2024, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit juga meningkat menjadi sekitar 280 orang selama seminggu terakhir, dibandingkan dengan 250 kasus sebelumnya.
Oleh karena itu, pemerintah Singapura kembali mendorong warganya, terutama kelompok rentan, untuk melakukan vaksinasi tambahan dan mengenakan masker.
Covid Singapura (Istimewa)
"Lakukan vaksinasi setahun sekali, terutama jika Anda sudah lanjut usia," ujarnya.
Baca Juga:
Gawat! Kasus COVID di Singapura Alami Lonjakan Hingga 90 Persen
Apes! Lagi Kena Covid, Pejabat Kementan Ini Malah Diminta Duit Rp 450 Juta SYL
Ledakan kasus COVID-19 di Singapura disebabkan oleh sub-varian KP.1 dan KP.2 dari kelompok varian FLiRT COVID-19. Kedua sub-varian ini saat ini mencakup lebih dari dua pertiga kasus Covid-19 di negara tersebut.
Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan (MOH) menyatakan bahwa tidak ada indikasi, baik secara global maupun lokal, bahwa sub-varian tersebut lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian lain yang juga beredar.
Baca Juga:
Mengenal TTS, Efek Samping Vaksin COVID-19 AstraZeneca
MOH mengingatkan bahwa meskipun jumlah kasus COVID-19 yang baru ini lebih dari 3,5 kali lipat dari jumlah orang yang telah menerima dosis vaksin COVID-19 yang diperbarui pada periode 13-16 Mei 2024, warga Singapura yang paling rentan tidak lagi menerima vaksinasi COVID-19 terkini.
Mereka diingatkan untuk berhati-hati karena setiap gelombang baru berpotensi meningkatkan risiko mereka terkena penyakit parah jika terinfeksi.